PR TASIKMALAYA - Sepasang suami istri asal California, Amerika Serikat, bernasib apes usai mengadakan pesta gender reveal atau pengungkapan jenis kelamin calon bayi.
Pasangan itu dipidana lantaran memicu kebakaran yang menghancurkan hutan El Dorado seluas 9300 hektar selepas pesta gender reveal.
Pelaksanaan pesta gender reveal oleh pasangan itu juga telah menyebabkan hancurnya lima rumah, 15 bangunan lain, dan membunuh seorang pemadam kebakaran.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama Dilihat, Ungkap Apakah Mantan Masih Peduli pada Anda?
Kebakaran itu terjadi setelah keduanya menyalakan kembang api pada 5 September 2020, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Guardian.
Refugio Manuel Jimenez Jr dan Angela Renee Jimenez didakwa atas 30 kejahatan termasuk pembunuhan tidak disengaja.
Keduanya mengaku tidak bersalah dan dibebaskan hingga jadwal sidang selanjutnya.
Baca Juga: Tuduhan ‘Butter’ BTS Plagiat Dibantah Langsung oleh Sang Komposer Jepang ‘Monster in My Pocket’
Jaksa wilayah Kota San Bernardino, Jason Anderson, berkata pasangan itu tidak hanya berurusan dengan kerusakan finansial, tetapi juga psikologis.
"Kalian jelas berurusan dengan nyawa yang hilang, korban luka, tempat tinggal orang-orang dan tanah mereka yang terbakar," kata Anderson.
Berdasarkan keterangan 34 orang saksi serta 434 barang bukti, mereka dijerat tuduhan pembunuhan tidak sengaja.
Pasangan itu juga mendapatkan tiga tuduhan kejahatan karena menyebabkan kebakaran dengan korban luka berat akibat kecerobohan.
Kemudian empat tuduhan kejahatan karena menyebabkan kebakaran terhadap bangunan berpenghuni.
Selain itu, 22 pelanggaran ringan karena menyebabkan kebakaran pada properti milik orang lain.
Di samping rumah dan bangunan yang hancur, empat rumah tambahan rusak serta 13 orang mengalami luka-luka.
Selanjutnya ialah tewasnya Charlie Morton, pria berusia 39 tahun yang bertugas sebagai pemadam kebakaran hutan.
Api yang mulai membakar hutan El Dorado di wilayah San Bernardino, California, Amerika Serikat, pada 5 September 2020, bahkan bertahan selama 23 hari.
Pada hari itu, pasangan tersebut diduga memakai bom asap untuk mengungkapkan jenis kelamin bayi mereka yang akan segera lahir.
Sedangkan suhu cuaca sangat panas dan mencapai 15 hingga 20 derajat di atas normal wilayah tersebut dan mencapai 49 derajat celcius.
Baca Juga: Mendadak Sultan, King Nassar Siap Bagi-bagi Uang Rp300 Miliar
Sementara itu, pesta pengungkapan gender atau gender reveal, memang sedang menjadi tren yang dipopulerkan melalui media sosial.
Tren tersebut dilakukan pasangan untuk berbagi secara kreatif kepada keluarga dan teman-teman, apakah bayi mereka laki-laki atau perempuan.
Namun, insiden seperti ini bukan yang pertama kali terjadi.
Pada tahun 2019, seorang wanita di Iowa tewas akibat meledaknya alat pengungkap gender.
Kemudian, sebuah pesawat, yang seharusnya menyiramkan 350 galon air berwarna merah muda, jatuh di Texas.***