Penulis pernyataan tersebut ialah Kang Hyon Chol, peneliti senior dari Association for the Promotion of International Economic and Technological Exchange.
Menurut Kang Hyon Chol, Amerika Serikat menjanjikan bantuan kemanusiaan dengan tujuan untuk menggunakan hal tersebut sebagai boomerang.
Baca Juga: Ayah Rizky Billar Keceplosan Bocorkan Rencana Tanggal Pernikahan Lesti Kejora dan Anaknya
“Jelas motif tersembunyi di balik bantuan kemanusiaan dengan masalah hak asasi manusia (HAM) adalah upaya Amerika Serikat untuk mengontrol negara berdaulat,” tulis Kang Hyon Chol.
Lebih jauh, Kang Hyon Chol melihat cara yang digunakan Amerika Serikat ini sebagai taktik politik yang amat sangat mengerikan.
“Kenyataannya, banyak negara yang harus menelan pil pahit gegara terlalu bergantung terhadap bantuan kemanusiaan Amerika Serikat,” lanjut Kang Hyon Chol.
Baca Juga: dr. Tirta Beberkan 5 Fakta Soal dr. Lois Owien, Salah Satunya STR-nya Tidak Aktif Sejak 2017
Sudah tidak percaya dengan Amerika Serikat, Korea Utara kemudian mendapatkan tawaran bantuan dari Korea Selatan.
Bantuan yang siap diberikan Korea Selatan di antaranya dalam wujud stok vaksin Covid-19.
Dengan memberikan bantuan kemanusiaan seperti ini, sejumlah pakar politik Korea Selatan berharap negara mereka bisa melanjutkan diskusi penyatuan dua Korea yang sudah tertunda sejak tahun 2019 silam.