Dibunuh Tentara Bayaran Asing, Kematian Presiden Haiti Diduga Bertujuan Politik

- 8 Juli 2021, 13:00 WIB
Berdasarkan penuturan Perdana Menteri, ibu negara Martine Moïse turut jadi korban dan mengalami luka serius dalam penembakan Presiden Haiti.
Berdasarkan penuturan Perdana Menteri, ibu negara Martine Moïse turut jadi korban dan mengalami luka serius dalam penembakan Presiden Haiti. //Reuters

PR TASIKMALAYA - Presiden Haiti, Jovenel Moïse, yang berusia 53 tahun, telah dibunuh di kediamannya sendiri.

Berdasarkan penuturan Perdana Menteri sementara ibu negara Martine Moïse pun turut menjadi korban dan mengalami luka serius dalam peristiwa penembakan Presiden Haiti. 

Pembunuhan tersebut dilakukan kelompok komando bersenjata yang menyerang kediaman Presiden Haiti pada Rabu, 7 Juli 2021, sekira pukul 1 pagi.

Baca Juga: Dikenal Mandiri dan Terkesan Tak Butuh Laki-laki, Olla Ramlan: Sebenarnya Aku Suka Dimanja

Menurut Bocchit Edmond, duta besar Haiti di Washington, AS, pembunuhan Presiden dijalankan komando profesional asing yang terlatih.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari New York Post, kemungkinannya saat ini mereka telah meninggalkan Haiti.

Di sisi lain, Perdana Menteri sementara telah dengan cepat melakukan pengepungan, menutup perbatasan Haiti, dan memberlakukan darurat militer.

Baca Juga: Uya Kuya Pilih Akhiri Perseteruan dengan Denise Chariesta, Astrid: ini Post Terakhir ....

Para pelaku datang ke kediaman Presiden yang dijaga dengan mengaku sebagai anggota US Drug Enforcement Administration (DEA).

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah