Network
PR TASIKMALAYA - Kelompok hak asasi manusia serta pendukung Palestina menuntut jawaban dari perusahaan aplikasi pertemanan Facebook.
Mereka menuntut setelah beberapa laporan bahwa Facebook itu telah melakukan penyensoran terhadap konten Palestina di platformnya.
Penyensoran terhadap konten Palestina oleh Facebook itu terjadi terutama selama serangan Israel baru-baru ini di Jalur Gaza dan menduduki Yerusalem Timur.
Baca Juga: Kamu Suka Pakai Make Up? Warna Eye Shadow yang Kamu Pilih Bisa Tunjukkan Kepribadianmu
Banyak organisasi yang ditujukan kepada Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg pada hari Rabu, 26 Mei 2021.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Aljazeera, surat dari organisasi tersebut berisikan ungkapan "marah dan terganggu oleh sensor baru-baru ini dari pengguna Palestina dan pendukung mereka di platform Anda."
Pengguna media sosial Palestina melaporkan bahwa postingan yang diunggah di Facebook dan Instagram telah diblokir, disembunyikan, atau dihapus.
Baca Juga: Terima Rombongan IMI, Bambang Soesatyo Bicarakan Pembangunan Sirkuit di Batam
Unggahan yang disensor tersebut merupakan aksi solidaritas terhadap keluarga yang menghadapi pengusiran paksa dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
