PR TASIKMALAYA – Diketahui konflik Israel dan Palestina terus berlanjut. Di sisi lain, patut disoroti pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Benjamin Netanyahu berhasil mempertahankan kekuasaannya hingga saat ini. Di samping tuduhan korupsi, dan kegagalannya untuk membentuk koalisi pemerintahan yang stabil.
Disitat Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari Aljazeera pada Rabu, 19 Mei 2021, ini bisa jadi merupakan tanda dari akhir rezim Israel yang dipimpinnya.
Baca Juga: Fantastis! Harga Lift Rumah Baru Raffi Ahmad Capai Miliaran, Ini Reaksi Irwansyah
Namun, di sisi lain, konflik yang baru saja meletus antara Israel dan Palestina bisa menjadi ‘jalan lain’ bagi Benjamin Netanyahu melanggengkan kekuasaannya sebagai perdana menteri terlama bagi negeri Yahudi tersebut.
Benjamin Netanyahu yang juga pemimpin partai Likud gagal membentuk koalisi pemerintahan. Di sisi lain, presiden Israel, Reuven Rivlin menunjuk pemimpin oposisi Yair Lapid untuk membentuk pemerintahannya sendiri.
Sebelum pemilihan umum (pemilu) diselenggarakan, Benjamin Netanyahu sudah kehilangan dukungan dari rakyat Israel karena berbagai alasan.
Baca Juga: Didatangi Arya Saloka Pemeran Aldebaran ‘Ikatan Cinta’, Keluarga Prilly Latuconsina Heboh Minta Foto
Hal itu mengacu pendapat Micheline Ishay, direktur program hak asasi manusia di Universitas Denver.