Pangeran Charles dipaksa masuk ke sekolah asrama yang menerapkan aturan ketat khas Skotlandia.
Sekolah itu merupakan tempat belajar ayahnya, Pangeran Philip, ketika masih muda dulu.
Dalam bukunya, Jonathan Dimbleby menggambarkan hubungan emosional antara Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip dengan putra tertua mereka yaitu Pangeran Charles sebagai bukan hubungan orang tua dan anak yang normal.
Mereka benar-benar jauh dan hampir tidak memiliki ikatan emosional sama sekali.
Bahkan disebutkan oleh Jonathan Dimbleby, Pangeran Charles kecil sangat mudah menangis lantaran terus-menerus dimarahi dan dianggap remeh oleh ayahnya sendiri.
Baca Juga: Nagita Slavina Tampil Mewah dengan Tenteng Dompet Hermes, Ini Penampakan dan Kisaran Harganya
Teman-teman Pangeran Charles yang diijinkan berbicara kepada Jonathan Dimbleby juga mengakui kalau Pangeran Philip dilihat putra tertuanya itu sebagai ‘tukang bully’.
Di sisi lain, Pangeran Charles melihat ibunya, Ratu Elizabeth II, sebagai sosok yang dingin.
Ketika genap berusia 20 tahun, Pangeran Charles pernah ditanyai seputar cara ayahnya mendisiplinkannya.