PR TASIKMALAYA - Sebuah informasi yang keliru atau hoaks tentang ketegangan antara Israel dan Palestina telah viral di media sosial.
Situasi ini pun telah memberikan ancaman memburuknya konflik yang tengah berlangsung antara Hamas dan pasukan militer Israel.
Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, membagikan video dari beberapa tahun lalu kepada 97.000 pengikutnya.
Baca Juga: Nagita Slavina Tampil Mewah dengan Tenteng Dompet Hermes, Ini Penampakan dan Kisaran Harganya
Video berdurasi 28 detik itu mengklaim bahwa Hamas meluncurkan roket ke Israel dalam putaran pertempuran terakhir.
Twitter pun menyematkan tanda peringatan manipulasi media pada video tersebut yang kini telah dihapus.
Stiker 'manipulasi media' itu akan dipasang oleh Twitter bila "media atau konteks di mana media yang disajikan diubah atau dimanipulasi secara signifikan dan menipu."
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari inews, Ofir memposting video itu untuk menunjukkan bukti kejahatan perang oleh Hamas.
Video yang dibagikan Ofir itu sebenarnya telah diunggah sejak 2018 yang dapat kita temukan di YouTube.
Sementara pada deskripsinya disebutkan bahwa video itu direkam di kota Daraa, Suriah.
Video tersebut dibagikan Ofir di akun Twitter miliknya pada Selasa pagi, 11 Mei 2021, dan ditulis dalam bahasa Arab.
“Berikut ini bukti yang lebih jelas bahwa milisi teroris Hamas dengan sengaja menembakkan roket dari permukiman di Gaza," tulis Ofir.
"Ini kejahatan perang yang mengerikan. Sepertiga roket yang ditembakkan ke Israel jatuh di dalam Gaza, menewaskan warga sipil dan anak-anak," sambungnya.
Di samping Twitter, WhatsApp juga menjadi sumber utama misinformasi.
Minggu ini saja, sebuah klaim palsu yang menyebutkan rencana serangan viral dalam bentuk file audio atau blok teks berbahasa Ibrani.
File audio tersebut berisi bahwa massa Palestina akan menyerang warga Israel.
"Warga Palestina akan segera datang. Orang tua, lindungi anak-anak Anda," kata pesan yang diedarkan di Telegram grup WhatsApp itu.
Beberapa akun Twitter membagikan video yang mengklaim bahwa warga Palestina melakukan pemakaman palsu di Gaza untuk menarik simpati.
Sebuah video ditonton lebih dari 140.000 kali, menunjukkan sekelompok orang membawa jenazah dengan tandu.
Namun mereka tiba-tiba menjatuhkan jenazah dan melarikan diri setelah mendengar sirene.
Sedangkan orang yang berada di atas tandu kemudian bangkit dan berjalan pergi.
“Hari ini di Gaza, orang-orang Palestina berpura-pura menghadiri pemakaman dan memotretnya agar dikasihani. Tapi kemudian alarm berbunyi,” tulis caption video itu.
Padahal video aslinya berasal dari Yordania, di mana sekelompok anak muda berusaha melakukan pelanggaran lockdown Covid-19.***