Kronologi Penyebab Terjadinya Penyerangan Pasukan Pengamanan Israel di Masjid Al Aqsa

- 11 Mei 2021, 17:50 WIB
Kronologi penyebab terjadinya penyerangan pasukan pengamanan Israel di Masjid Al Aqsa.
Kronologi penyebab terjadinya penyerangan pasukan pengamanan Israel di Masjid Al Aqsa. /Reuters/Ammar Awad

PR TASIKMALAYA - Penyebab konflik serangan Israel pada Masjid Al Aqsa dikarenakan empat keluarga Palestina yang diusir oleh Israel.

Sejak Nakba tahun 1948 warga Palestina menempati tempat tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem.

Secara hukum Internasional, Yerusalem timur merupakan bagian dari wilayah Palestina.

Baca Juga: Ibunda Curhat dan Unggah Nyanyian Felicia Tissue, Netizen: Bersyukur Feli Tidak Jadi Sama yang Kemarin

Awal tahun 2021, Pengadilan pusat Israel di Yerusalem Timur menyetujui untuk mengusir empat keluarga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah.

Pengadilan dijadwalkan mengeluarkan putusan tentang penggusuran tersebut pada 6 Mei di tengah demonstrasi yang meluas.

Karena adanya demonstrasi antara warga Palestina dan pemukim Israel, keputusan tersebut ditunda sampai 10 Mei 2021.

Baca Juga: Ucapkan Belasungkawa dan Doakan Tengku Zulkarnain, Dewi Tanjung: Semoga Arwahnya Diterima dan Diampuni Dosanya

Pada Jumat dan sabtu di Yerusalem terdapat serangan dari Pasukan Pengaman Israel kepada Masjid Al Aqsa yang mengakibatkan hampir 300 orang terluka.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas memberikan reaksinya terhadap serangan dari Pasukan Pengaman Israel.

"Menganggap Israel bertanggung jawab atas perkembangan berbahaya dan serangan berdosa," kata Mahmoud Abbas, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman The Print.

Baca Juga: Senang Diperbolehkan Pulang dari Rumah Sakit, Tya Ariestya: Lebaran di Rumah

Penyebab utama dalam kerusuhan baru-baru ini adalah pemukim Yahudi yang mengusir warga Palestina dari rumah mereka.

Pada tahun 1956, setelah Israel memenangkan perang Arab-Israel, sekitar 28 keluarga Palestina yang kehilangan rumah menetap di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Pada saat itu, Tepi Barat berada di bawah pemerintahan Yordania dan saat itu Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB dan Yordania membantu menyediakan tanah untuk keluarga Palestina tersebut.

Baca Juga: Komentar Jisung NCT Dream Picu Perdebatan NCTzen dan Netizen, Dianggap Kritik Grup Idol K-pop Lain

Namun proses untuk penyediaan tanah bagi keluarga Palestina tersebut diputus sejak kependudukan Israel di Tepi Barat pada tahun 1967.

Akibat dari serangan oleh Pasukan Pertahanan Israel tersebut memicu reaksi Internasional dari berbagai Negara.

Petinggi Iran menyebutkan bahwa Israel bukanlah sebuah negara.

Baca Juga: Ditelepon 100 Kali Sehari, Sehun EXO Beri Peringatan untuk Para Sasaeng!

"Israel bukanlah sebuah negara, tetapi basis teroris melawan bangsa Palestina dan Bangsa Muslim lainnya." ungkap Ayatollah Khameni.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: The Print


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x