Jelang Pawai Tahunan Israel Peringati Perebutan Yerussalem, Bentrokan Kembali Terjadi Di Masjid Al-Aqsa

- 11 Mei 2021, 16:20 WIB
Bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel kembali terjadi di Masjid Al-Aqsa.
Bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel kembali terjadi di Masjid Al-Aqsa. /REUTERS/Ammar Awad

PR TASIKMALAYA – Pasukan Keamanan Israel kembali menyerbu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerussalem pada Senin pagi, 10 Mei 2021.

Polisi Israel bahkan tak segan-segan menembakkan peluru karet, granat kejut, dan gas air mata kepada ratusan warga Palestina yang sedang beribadah di tempat suci ketiga bagi umat Islam, Masjid Al-Aqsa.

Tindakan kekerasan Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al-Aqsa itu dilakukan menjelang kegiatan pawai tahunan melewati Kota Tua Yerussalem untuk memperingati direbutnya wilayah tersebut oleh Israel pada tahun 1967 setelah Perang Enam Hari.

Baca Juga: Alami Rasa Kantuk Berlebihan? Begini Cara Mengobatinya Jika Anda Mengantuk Parah!

Dilansir Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari laman Foreign Policy pada Selasa, 11 Mei 2021, pihak keamanan Israel sedang berupaya untuk meminimalkan konflik ketika pawai akan dilangsungkan.

Apalagi, pawai tersebut melewati kawasan penduduk muslim di wilayah Kota Tua Yerussalem.

Pasukan Keamanan Israel, Layanan Keamanan Shin Bet, dan pihak penghubung militer Israel ke penduduk Palestina mengatakan bahwa mereka percaya rute saat ini, yang akan membuat ribuan orang Yahudi Israel melewati Gerbang Damaskus, berbahaya.

Baca Juga: Tiba-tiba Krisdayanti Sampaikan Pesan Raul Lemos untuk Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar

Hal itu kemungkinan besar akan mengakibatkan kekerasan dalam skala masif.

Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz dikabarkan menerima laporan tersebut, dan mendukung perubahan rute pawai tahunan itu.

Ketegangan antara komunitas Israel dan Palestina di Yerussalem sendiri meninggi tensinya dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Ada Topi Arya Saloka di Rak Amanda Manopo? Netizen: Kamarnya Berseberangan

Bentrokan hampir terjadi di setiap malam antara warga Palestina dan polisi sayap kanan Israel.

Kekerasan mencapai puncaknya pada hari Jumat ketika pasukan keamanan Israel menyerbu jamaah yang sedang menunaikan shalat di Masjid Al-Aqsa.

Senin kemarin, lemparan batu warga Palestina dibalas dengan tembakan peluru karet, granat kejut, dan semprotan gas air mata.

Baca Juga: Komentar Jisung NCT Dream Picu Perdebatan NCTzen dan Netizen, Dianggap Kritik Grup Idol K-pop Lain

Baik dari pihak keamanan Israel maupun warga Palestina, sama-sama mengalami luka dan cedera akibat bentrokan itu.

Situasi semakin memburuk sebelum keluar keputusan dari Mahkamah Agung Israel tentang izin penggusuran paksa untuk warga Palestina di wilayah Sheikh Jarrah, Yerussalem Timur.

Kantor Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), menyatakan jika penggusuran terjadi, artinya Israel melanggar aturan di bawah yurisdiksi hukum internasional.

Baca Juga: Unggah Foto Bersama Luna Maya, Dimas Beck Dibanjiri Doa

Penggusuran kawasan pemukiman warga Palestina sendiri ditangguhkan selama satu bulan oleh pengadilan setelah keluarga yang terdampak penggusuran meminta bantuan kepada Jaksa Agung Israel.

Kekerasan di Yerussalem ini mengundang reaksi internasional. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan bahkan menyebut bahwa Israel adalah ‘negara teror’.

“Tanpa ampun dan tidak etis menyerang Muslim di Yerussalem,” kata Erdogan.

Baca Juga: Senang Diperbolehkan Pulang dari Rumah Sakit, Tya Ariestya: Lebaran di Rumah

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel akan terus melakukan pembangunan kawasannya di Yerussalem.

“Yerussalem adalah ibu kota kami, dan kami akan terus melanjutkan pembangunan di sana,” ucap Netanyahu.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: foreignpolicy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah