Covid-19 Prancis Terus Melonjak, Pemerintah Sediakan Stadion di Paris untuk vaksinasi Massal

- 7 April 2021, 16:30 WIB
Ilustrasi - Prancis menyediakan Stadion Stade de France di Kota Paris untuk tempat vaksinasi massal demi menghentikan penyebaran Covid-19.*
Ilustrasi - Prancis menyediakan Stadion Stade de France di Kota Paris untuk tempat vaksinasi massal demi menghentikan penyebaran Covid-19.* /Pixabay/geralt

PR TASIKMALAYA - Prancis pada Selasa berusaha mempercepat peluncuran vaksin Covid-19  dengan membuka pusat vaksinasi massal di seluruh negeri.

Salah satu tempat yang dijadikan untuk tempat vaksinasi yakni Stadion Stade de France di utara Paris.

Stadion di Paris ini dibuka ketika infeksi Covid-19 di Prancis melonjak melonjak dan rumah sakit penuh degan pasien.

Baca Juga: Said Didu: BUMN Sumber Masalah Perekonomian, Direksi Mendapatkan Laba

Langkah itu dilakukan sehari setelah pembatasan nasional baru diberlakukan, termasuk penutupan sekolah selama tiga minggu. 

Tak hanya itu, pemerintah juga menetapkan larangan perjalanan domestik selama sebulan dan penutupan toko-toko yang tidak begitu penting.

Stadion Stade de France, tempat kemenangan Piala Dunia sepak bola 1998 Prancis, dibuka pada Selasa pagi dengan 20 bilik vaksinasi di area resepsionis.

Penyelenggara mengatakan perawat dan petugas pemadam kebakaran di pusat tersebut dapat mengelola 10.000 dosis per minggu.

Baca Juga: Jutaan Informasi Pribadi Pengguna Facebook Tersebar, Mark Zuckerberg Dikabarkan Ikut Alami Kebocoran Data

Vaksin di Prancis saat ini disediakan untuk orang-orang yang berusia 70 tahun ke atas, selain mereka yang memiliki kondisi kesehatan serius dan pekerja perawatan kesehatan.

Ditawari pilihan antara dua vaksin Covid-19 saat mendaftar, orang-orang pada awalnya menunjukkan preferensi untuk suntikan Pfizer.

Tetapi pejabat di situs bersikeras bahwa dosis Moderna sama efektifnya. 

“Saya pikir orang Prancis dan penduduk wilayah Paris khususnya telah mendengar lebih banyak tentang vaksin Pfizer daripada Moderna. Selalu lebih mudah untuk beralih ke apa yang Anda ketahui lebih baik sehingga orang lebih cepat memilih Pfizer. Tapi itu dua vaksin yang sama sekali setara. Itu teknologi yang sama," ujar Aurélien Trousseau, kepala Otoritas Kesehatan Regional. 

Baca Juga: Bocoran Sinetron Ikatan Cinta Rabu 7 April 2021: Andin dan Al Dibantu Papa Surya, Kejahatan Elsa Terbogkar?

“Tujuan kami sederhana: setiap dosis harus disuntikkan sehingga kami tidak kehilangan satu pun,” kata Rousseau.

Otoritas kesehatan Prancis mengatakan mereka bertujuan membuka sekitar 40 pusat vaksinasi massal dalam beberapa hari mendatang, selain suntikan yang diberikan di pusat-pusat yang lebih kecil, kantor dokter dan apotek.

Tujuh rumah sakit militer juga membuka pusat vaksinasi pada Selasa, yang dioperasikan oleh staf militer dan sipil, dalam upaya untuk menyuntikkan hingga 50.000 dosis per minggu, kata kementerian pertahanan.

Menteri Kesehatan Olivier Veran memperingatkan pada Senin bahwa jumlah pasien Covid-19 di unit perawatan intensif dapat meningkat ke level krisis pertama setahun yang lalu.

Baca Juga: Geram Menteri Kehutanan Malam Urusi Food Estate, Dedi Muyadi: Fokus Ke Hutan, Nggak Boleh Mikirin yang Lain

Hingga Senin, ICU Prancis menahan 5.433 pasien virus. Pada April 2020, jumlahnya mencapai lebih dari 7.000, banyak di fasilitas sementara.

Prancis telah melaporkan di antara jumlah kematian tertinggi di dunia akibat virus itu, pada 96.875.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x