PR TASIKMALAYA – Paus Fransiskus memperingatkan manusia agar bersiap-siap menghadapi banjir besar, jika krisis iklim terus memburuk.
Seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Independent, pernyataan Paus Fransiskus tersebut dimuat dalam buku yang diterbitkan Don Marco Pozza, yang merupakan penulis sekaligus juga pendeta di sebuah penjara di Kota Padua, Italia Utara.
Paus Fransiskus menceritakan kisah di dalam Alkitab tentang Nabi Nuh. Nabi Nuh saat itu mengikuti arahan Tuhan untuk membangun bahtera, guna menyelematkan keluarganya dan semua hewan sebelum banjir besar melenyapkan manusia.
Baca Juga: Bingung Skill yang Harus Dikuasai di Masa Depan? Berikut 4 Perkejaan yang Paling Dicari 2021
“Banjir itu murka Allah terhadap ketidakadilan melawan kejahatan,” tutur Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus yang merupakan Pemimpin Katolik, menggunakan cerita di dalam Alkitab untuk menarik perhatian akan dampak buruk dari pemanasan global.
“Banjir besar, mungkin terjadi karena kenaikan suhu dan pencairan glister,” jelas Paus Fransiskus.
Meski demikian, Paus Fransiskus mengatakan bahwa murka Tuhan bisa dilihat juga sebagai ‘penyelamat’. Alasannya, murka yang diberikan Tuhan justru memicu Nabi Nuh untuk bertindak.
Sebelumnya, Paus Fransiskus pada bulan September lalu berulang kali menyerukan tindakan global terhadap krisis iklim.
Paus Fransiskus berpendapat, pandemic Covid-19 secara tidak langsung mengkondisikan bumi untuk ‘beristirahat’ serta memacu masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup baru.
Baca Juga: KPK Belum Menangkap Harun Masiku, Dewi Tanjung: Bukan Korupsi, Pahami Dulu Kasusnya!
Baca Juga: Jokowi Cabut Perpes Miras, Mardani Ali Sera Dukung Anies Baswedan Lepas Saham Bir di Jakarta
“Kita sudah bisa melihat bagaimana bumi bisa pulih jika kita membiarkannya beristirahat. Udara menjadi lebih bersih, air lebih jernih, dan hewan kembali ke banyak tempat dari tempat mereka yang sebelumnya menghilang,” tutur Paus Fransiskus.***