Ibunya, Mahera, mengatakan kepada kantor berita lokal Palestina, Ma'an, bahwa satu-satunya kekhawatiran putranya adalah perihal kelulusan.
“Hari Kamis, dia berencana untuk bertemu teman-temannya setelah menyelesaikan ujian akhir semester,” kata Mahera sambil menangis.
Ibunya bercerita bahwa pada Selasa, seperti biasa, Rayyan bangun dan pergi ke sekolah untuk mengikuti ujian.
Ia kemudian pulang ke rumah, sarapan pagi lalu berangkat ke Nablus untuk membantu ayahnya bekerja seperti yang sesekali dilakukannya di waktu senggang.
Baca Juga: Ketahui Sejarah Kebiasaan Meminum dan Jenis Alkohol Ketika Tahun Baru Imlek
Dikutip dari Aljazeera oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, sayangnya, Atallah bahkan tidak berhasil sampai ke kota.
“Atallah meninggalkan rumah dan tidak kembali,” pungkas Mahera.***