Ikuti Kebijakan Target Bebas Karbon, Kedutaan Besar Indonesia di Korea akan Terapkan Budaya Hijau

- 25 Desember 2020, 13:15 WIB
Bendera Indonesia Merah Putih.
Bendera Indonesia Merah Putih. /Jorono/Pixabay

PR TASIKMALAYA - Kedutaan Besar Indonesia di Seoul pada minggu ini mengumumkan akan menerapkan budaya hijau serta menyesuaikan propertinya mulai tahun depan.

Dikatakan bahwa perubahan yang sedang berlangsung atau yang akan segera dilakukan itu di antaranya ialah daur ulang limbah, penggunaan kertas yang lebih sedikit, pemasangan panel surya untuk listrik, menggunakan mobil bertenaga listrik alih-alih bensin, dan mengadopsi sistem pemanas ramah lingkungan.

Dikutip dari Korean Times oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, hal ini dilakukan dalam rangka mengikuti peraturan lingkungan yang telah diperbarui oleh pemerintah Korea.

Baca Juga: Indonesia Impor Vaksin Covid-19, Fadli Zon: Jangan Hanya Tergantung pada Sinovac yang Belum Jelas

Menurut pihak kedutaan, perubahan tersebut ditujukan untuk membuat properti yang ada bersifat 100 persen ramah lingkungan.

Selain itu juga untuk mempromosikan kerja sama bilateral dalam teknologi hijau dan upaya pembangunan berkelanjutan lainnya.

Kedutaan Indonesia memiliki tiga properti di Korea, termasuk yang berada di Yeouido, Seoul, yang terdiri dari perkantoran, kediaman duta besar, dan kompleks apartemen untuk 60 pegawai kedutaan.

Sementara dua lainnya adalah Pusat Promosi Investasi di Pusat Keuangan Internasional Seoul, yang juga berada di Yeouido, serta Pusat Promosi Perdagangan di Busan.

Baca Juga: Sempat Dibujuk Prabowo Masuk Pemerintahan, Sandiaga Uno Ungkap Alasannya Masuk Kabinet Jokowi

"Kami berkomitmen untuk mempercepat proses transformasi hijau di tempat kami pada tahun 2021, dan mengembangkan rencana serta anggaran yang lebih terstruktur untuk itu," kata Umar Hadi, Duta Besar Indonesia di Korea. 

"Saya yakin bahwa semangat transformasi akan membimbing kami untuk lebih efektif dalam mencapai misi kami," tambahnya.

Dubes RI mengatakan upaya lingkungan KBRI sejalan dengan inisiatif “Making Indonesia 4.0” yang mengutamakan teknologi hijau di era Revolusi Industri Keempat.

Diantara sektor yang menjadi sasaran adalah pertanian, perikanan, manufaktur, transportasi, energi dan pengelolaan limbah.

Baca Juga: Berbeda dengan Edhy Prabowo yang Terjerat Korupsi Lobster, Susi: Dulu Ditawari 5 Triliun Saya Tolak

Dia juga menyebutkan inisiatif, yang diperkenalkan pada April 2018, sesuai dengan visi Kesepakatan Baru Korea Presiden Moon Jae-in, yang dapat membantu mengkonsolidasikan kerja sama bilateral.

Diumumkan pada bulan Juli, Kesepakatan Baru Korea berfokus pada transformasi digital dan hijau di negara tersebut dengan tujuan menjadi untuk menjadi negara bebas karbon di tahun 2050.

"Transformasi hijau mengikuti transformasi digital yang telah dilaksanakan oleh kedutaan," kata Umar Hadi, seraya menunjukkan misi diplomatiknya dengan mendirikan pusat data digital untuk menawarkan layanan konsuler online yang lebih baik selama masa krisis Covid-19.

"Pandemi Covid-19 membuatnya sangat penting untuk mempercepat transformasi ini sehingga kami dapat mencapai tujuan kami secara efektif," tambahnya.

Baca Juga: Lakukan Kunjungan, Ridwan Kamil: Semua Gereja di Jabar Telah Terapkan Protokol Kesehatan dengan Baik

Ia mengatakan transformasi hijau KBRI jelas terlihat sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia, namun tetap memperhatikan perkembangan di negara tuan rumah.

Umar juga mengungkapkan harapannya bahwa kedutaan dapat menjadi ruang di mana seluruh pemangku kepentingan di Indonesia, baik pemerintah maupun swasta termasuk usaha kecil dan menengah (UMKM), dapat mengakses teknologi hijau Korea serta mempromosikan teknologi hijau Indonesia ke Korea.

Indonesia dan Korea telah meningkatkan hubungan mereka menjadi kemitraan strategis khusus pada tahun 2017.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Korean Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x