Sebaliknya, mRNA itu hanyalah cetak biru sementara dari lonjakan protein yang terletak di permukaan virus.
“Cetak biru ini sangat rapuh, oleh karena itu vaksin harus disimpan dalam suhu yang sangat dingin sebelum digunakan,” kata Pan.
Tubuh pada akhirnya menghilangkan cetak biru itu setelah Anda divaksinasi, tetapi antibodi yang Anda kembangkan sebagai respons akan tetap ada.
Selanjutnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) juga diketahui masih mengevaluasi data tentang seberapa umum efek samping Covid-19 yang mungkin terjadi pada populasi umum.
Baca Juga: Prabowo Subianto Dinilai Telah Bunuh Diri Politik, Ferdinand Hutahaean: Harapannya di 2024 Sirna
Pan mengatakan, untuk saat ini, informasi dari Pfizer dan Moderna tentang uji klinis skala besar mereka menunjukkan sejumlah kecil orang akan mengalami gejala yang signifikan tetapi sifatnya sementara setelah menerima vaksin Covid-19.
Uji coba Moderna menunjukkan, sebanyak 2,7 persen orang mengalami nyeri di tempat suntikan setelah dosis pertama. Setelah dosis kedua yang diberikan empat minggu setelah suntikan pertama sekitar 9,7 persen orang mengalami kelelahan.
Selain itu, sebanyak 8,9 persen melaporkan nyeri otot; 5,2 persen mengalami nyeri sendi; 4,5 persen melaporkan sakit kepala; 4,1 persen mengalami nyeri, dan 2 persen mengalami kemerahan di tempat suntikan.
Efek ini tak jauh berbeda vaksin Covid-19 Pfizer. Hasil uji coba mereka memperlihatkan, sebanyak 3,8 persen orang melaporkan kelelahan dan 2 persen mengalami sakit kepala setelah dosis kedua yang diberikan tiga minggu setelah suntikan pertama.
Baca Juga: Prabowo Subianto Dinilai Telah Bunuh Diri Politik, Ferdinand Hutahaean: Harapannya di 2024 Sirna