Gagal Mendapatkan Pekerjaan, Seorang Pria Tega Membunuh Dua Orang Anak SD

- 4 Desember 2020, 10:45 WIB
Ilustrasi pembunuhan, darah.*
Ilustrasi pembunuhan, darah.* //Pixabay

PR TASIKMALAYA – Tahun 2018 tepatnya pada 28 Juni 2018 lalu, Huang Yichuan seorang pria yang berusia 29 tahun membunuh dua orang murid sekolah dasar, serta melukai dua orang lainnya.

Kamis, 3 Desember 2020 Huang Yichuan resmi dihukum mati. Sebelumya, Huang Yichuan menyerang tiga orang murid dan satu orang tua murid di depan Sekolah Dasar Bahasa Asing di Shanghai.

Akibat ulahnya tersebut, dua orang murid tewas akibat mengalami luka parah, serta satu orang murid lainnya beserta orang tua mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Baca Juga: Jelang Pilkada hingga Libur Natal dan Tahun Baru, Polda Jabar Gencarkan Patroli Keamanan

Berdasarkan keterangan yang diberikan pengadilan tingkat banding di Shanghai, Huang ditangkap beberapa hari kemudian serta dijatuhi dengan hukuman mati pada sidang yang digelar 23 Mei 2019 tempo lalu.

Tanggal 30 Desember 2019, Huang mengajukan banding. Pasalnya, dia mengakui bahwa dirinya mengidap skizofrenia. Oleh karena itu, apa yang dilakukannya ada di luar kesadarannya.

Ketika proses penyelidikan berlangsung, Huang dinyatakan menderita skizofrenia yang mana tanggung jawab pidana dalam kasus tersebut tidak ditemukan adanya upaya pembunuhan yang direncanakan.

Meski mengidap skizofrenia, Huang tetap mendapatkan hukuman mati. Pasalnya, apa yang telah dilakukan oleh Huang merupakan suatu tindakan keji dan berdampak besar kepada korban.

Baca Juga: Unik! Anak Perusahaan PLN Gunakan Gas dan Uap sebagai Sumber Energi Listrik

Berdasarkan keterangan dari pengadilan, penyakit mental yang diidap Huang tidak berdampak jelas pada kemampuannya dalam mengenali dan mengendalikan perilakunya ketika dia melakukan kejahatan.

Hasil penyidikan memaparkan, Huang yang merupakan pekerja migrant yang berasal dari Provinsi Hunan memang sengaja melakukan tindak pidana tersebut.

Huang melakukan pembunuhan karena dirinya merasa gagal untuk mendapatkan pekerjaan di Shanghai.

Tanggal 6 Juni 2018, Huang datang ke Shanghai lalu membeli sebuah pisau dapur di pasar.

Baca Juga: Dilaporkan Anak JK dan 29 Pengacara, Ferdinand Hutahaean: Saya Tak Pernah Khawatir

Sebelum melancarkan aksinya, Huang mempelajari situasi dan kondisi di sekitar sekolah dasar tersebut.

Baru pada 28 Juni 2018, tepatnya pada siang hari ketika murid-murid meninggalkan sekolah, Huang mengikuti mereka dengan berjalan 100 meter sebelum melakukan pembunuhan.

Hingga dua orang murid sekolah dasar tersebut meninggal karena luka parah, satu orang murid dan satu orang tua juga mengalami luka parah meski tidak sampai meninggal. Sehingga total korban Huang berjumlah empat orang.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x