PR TASIKMALAYA - Pertempuran Pemilihan Presiden (Pilpres AS) kian memanas.Sejauh ini calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden masih unggul di atas Donald Trump.
Menanggapi hal ini, Biden meminta pendukungnya untuk tenang dan bersabar.
Ia sempat memberikan pidato yang sangat singkat di Delaware, dan pada saat itu ia kembali mengatakan bahwa dia yakin akan menjadi presiden AS yang terpilih berikutnya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari Ini, 6 November 2020: akan Terjadi Hujan Petir di Sore Hari
Biden kemudian mengatakan setiap surat suara perlu dipertanggungjawabkan.
"Setiap surat suara harus dihitung dan itulah yang akan kita lihat sekarang dan begitulah seharusnya," kata Biden.
Sebelumnya sempat ada ketegangan meningkat di negara bagian seperti Pennsylvania. Hal ini berkaitandengan kubu Trump yang menuntut penghitungan suara dihentikan.
“Demokrasi terkadang berantakan, terkadang membutuhkan sedikit kesabaran juga. Tapi kesabaran itu telah dibalas selama lebih dari 240 tahun dengan sistem pemerintahan yang membuat iri dunia,” ujarnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs USA Today.
Baca Juga: Bantah Habib Rizieq Shihab Pulang Lantaran Dideportasi, Sekum FPI: Itu Hoaks
Didampingi oleh cawapresnya, Senator Kamala Harris, Biden mengatakan dia yakin dia sedang menuju kemenangan, bahkan ketika penghitungan suara di beberapa negara bagian seperti Georgia semakin sulit dan kampanye Trump menghadapi banyak tantangan hukum.
“Kami terus merasa sangat senang dengan posisi kami. Kami yakin setelah penghitungan selesai, saya dan Senator Harris akan dinyatakan sebagai pemenang,” ujarnya mantap.
“Jadi saya meminta semua orang untuk tetap tenang, semua orang tetap tenang. prosesnya berhasil, hitungannya selesai dan kita akan segera tahu," lanjutnya.
Saat pemilihan presiden masih belum jelas, calon dari Partai Demokrat itu mulai tampil singkat setiap hari di kampung halamannya di Wilmington, Del. Untuk menunjukkan ketenangan dan kepercayaan diri.
Baca Juga: Balas Cuitan Klaim Kemenangan Trump, Warganet Indonesia: yang Kalah Jadi Menhan
Sementara itu, Panglima Tertinggi telah diasingkan di kediaman Gedung Putih di mana dia membuat klaim yang meragukan tentang proses pemilihan di Twitter.***