Pertama Kali Terjadi! Korea Selatan Gunakan Jasa Robot EveR 6 Sebagai Konduktor Pertunjukan Orkestra

29 Juni 2023, 09:41 WIB
Baru-baru ini secara pertama kali, Korea Selatan menggelar pertunjukan orkestra yang dipimpin konduktor seorang robot. /Yonhap /Yonhap

PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini beredar kabar yang cukup mencengangkan karena di Korea Selatan, untuk pertama kalinya sebuah robot memimpin pertunjukan orkestra atau menjadi konduktor. 

A National Teater of Korea yang terbuka untuk pers pada hari Senin, 26 Juni 2023 bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai robot konduktor tersebut di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa teknologi mutakhir dapat menantang pekerjaan yang selama ini dianggap hanya dapat dilakukan oleh manusia.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Korea Herald, ketika pembawa acara pertunjukan orkestra itu mengatakan, "Kita akan mulai," robot yang menyerupai manusia bernama EveR 6 mengangkat tangannya.

Ketika EveR 6 mengayunkan tongkatnya, suara gong bergema di ruang latihan. Dengan setiap lambaian tangannya, instrumen musik bergabung dalam melodi berirama, dan suaranya menjadi semakin megah.

Baca Juga: Tes Psikologi Edisi Idul Adha: Matahari Mana yang Paling Menarik? Cek Sisi Lain Karakter Bawah Sadarmu

A National Teater of Korea merupakan sebuah orkestra musik tradisional Korea yang berada di bawah naungan Teater Nasional Korea, dan akan menampilkan pertunjukan "Disproof", atau "Ketiadaan" dalam bahasa Korea, yang bekerja sama dengan Institut Teknologi Industri Korea di Teater Besar Haeoreum di pusat kota Seoul.

Pertunjukan ini akan menampilkan seorang konduktor robot. Meskipun robot sebelumnya telah mencoba melakukan peran konduktor beberapa kali di seluruh dunia, tetapi ini adalah pertunjukan pertama di Korea.

Untuk diketahui, robot android yang dikembangkan oleh KITECH setahun yang lalu, EveR 6 memiliki tinggi sekitar 180 cm dan menyerupai manusia, dengan sendi fleksibel di bahu, siku, dan pergelangan tangan yang memungkinkannya untuk melakukan gerakan cepat.

"Namun, EverR 6 bukanlah kecerdasan buatan generatif seperti ChatGPT," kata Lee Dong-wook dari KITECH, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan android selama konferensi pers yang diadakan setelah latihan.

Baca Juga: 29 TWIBBON GRATIS Sambut Hari Raya Idul Adha 2023, Segera Unduh di Sini

"EveR 6 adalah robot yang mengeksekusi gerakan yang telah diprogram," katanya.

"Robot ini diprogram menggunakan teknologi 'motion capture' yang merekam lintasan tongkat seseorang secara digital melalui pemasangan sensor," tambahnya. 

"Di masa depan, kami berencana untuk mengembangkan robot ini melalui pembelajaran data hingga ke tahap di mana seorang konduktor dapat menggunakannya sebagai alat bantu yang meminta ketukan tertentu," ungkap Lee Dong-wook. 

Konduktor lain yang memimpin orkestra adalah Soo-Yeoul Choi, direktur artistik Busan Philharmonic Orchestra. EveR 6 dan Choi masing-masing akan memimpin dua karya dan bersama-sama membawakan "Sense", sebuah komposisi baru karya Son Il-hoon.

Baca Juga: Potong Kuku dan Rambut Saat Kurban Dilarang? Simak Alasan dan Penjelasan Hukumnya

Soo-Yeoul Choi awalnya menolak tawaran untuk memimpin orkestra tradisional Korea, tetapi dibujuk oleh argumen bahwa "Sense" adalah musik kontemporer, kata sang konduktor.

Sementara Son menjelaskan bahwa karya tersebut tidak memiliki notasi musik pada partitur. Sebaliknya, karya ini ditulis hanya dengan instruksi tentang cara memainkannya, dengan 30 siklus sebagai kerangka kerja. Konduktor dan para pemain harus berkomunikasi dan menciptakan karya tersebut bersama-sama. Komunikasi dengan para pemain ditangani oleh Choi, sementara EveR 6 bertanggung jawab untuk menjaga tempo.

Di sisi lain, Direktur artistik Yeo Mi-sun, yang juga seorang concertmaster dan pemain ajaeng, mengatakan bahwa jika mereka tidak menerima tantangan ini, lagu seperti "Sense" mungkin tidak akan tercipta.

Yeo mengatakan bahwa ia bertemu dengan EveR 3, pendahulu EveR 6, pada tahun 2009 ketika robot ini naik ke atas panggung sebagai penyanyi pansori dalam pertunjukan orkestra untuk anak-anak.

Baca Juga: Gelora Bung Tomo Telah Berbenah Diri dan Siap Sambut Piala Dunia U-17 2023!

"Saya memperhatikan bahwa banyak kemajuan yang telah dicapai sejak saat itu," kata Yeo.

Yang selanjutnya, konduktor Choi mengatakan bahwa ia memperhatikan komunikasi antar manusia yang dirangsang oleh EveR 6.

"Teman ini tidak memiliki pikiran dan terus maju tanpa negosiasi. Jadi, ketika ia mulai, kita tidak punya pilihan selain mengikuti iramanya," kata Choi.

"Jadi, ironisnya, tercipta situasi di mana para pemain harus berkomunikasi dan 'merasakan' satu sama lain untuk mengikuti ketukan yang tepat," lanjutnya. 

Baca Juga: Hoaks Anies Baswedan Foto Bareng dengan Raja Salman Saat Tawaf

Choi juga mengaku terkejut oleh gerakan presisi EveR 6 yang lebih halus daripada yang ia perkirakan.

"Namun, EveR 6 memiliki kelemahan fatal, yaitu tidak dapat mendengar," kata Choi.

"Sebagian orang mengira bahwa conducting hanyalah kombinasi dari melambaikan tangan dan menjaga ketukan. Tetapi proses yang lebih penting adalah dalam latihan - proses mendengarkan, mengoreksi, dan membujuk suara orkestra, 

"Saya yakin robot tidak dapat menggantikan manusia dalam melakukan konduksi, tetapi dengan tantangan ini, saya pikir ada beberapa situasi di mana kita dapat menggunakan robot, seperti dalam latihan yang berulang-ulang di mana kita harus melakukannya secara mekanis," pungkasnya.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler