PR TASIKMALAYA - Seorang bayi perempuan di Tiongkok dibuang di samping tempat sampah dengan tali pusar masih terpasang.
Ia diketahui tak diterima oleh orang tuanya, karena ayah ibunya itu menginginkan anak laki-laki.
Ayah bayi itu, yang disebutkan dalam laporan lokal sebagai Zhang, terlihat di CCTV membuangnya di sebuah jalan di Dongguan, provinsi Guangdong, Tiongkok.
Baca Juga: Minta Pemerintah Lebih Perhatikan Kurikulum, Edhie Baskoro: Jangan Kejar Kuantitas, Tapi Kualitas
Polisi Dongguan merilis pernyataan di platform media sosial Tiongkok, WeChat yang mengonfirmasi bahwa mereka telah mengidentifikasi pria itu.
Pihaknya menunggu di luar rumah tersangka sampai mereka kembali dari pekerjaan untuk melakukan penangkapan.
"Diketahui bahwa pada pukul 01.00 tanggal 29 Juli 2020, Li (perempuan, 21 tahun) melahirkan bayi di rumah kontrakan dan berdiskusi dengan suaminya Zhang (24 tahun). Kemudian, keduanya memutuskan untuk tidak memiliki anak, jadi Zhang membawa (bayinya) ke tempat sampah di Komunitas Dazhou dan meninggalkannya," bunyi dari Pernyataan tersebut, seperti dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Daily Star.
Baca Juga: Dapat Serangan Balon Peledak dari Palestina, Israel Beri Balasan dengan Serang Hamas di Jalur Gaza
Pernyataan polisi menambahkan bahwa setelah interogasi, Zhang dan Li mengaku melakukan kejahatan telah menelantarkan bayi itu.
Mereka mengatakan kepada polisi bahwa mereka memilih untuk meninggalkan gadis itu karena mereka tidak mampu membesarkan tiga anak sekaligus.
Keduanya ditahan atas tuduhan penelantaran anak dan Zhang telah ditahan sementara Li telah dibebaskan dengan jaminan menunggu persidangan.
Diketahui, anak laki-laki lebih dihargai dalam masyarakat Tionghoa karena mereka dapat meneruskan nama keluarga, tetapi kelahiran mereka juga lebih jarang.
Baca Juga: Angka Kasus Virus Corona DKI Jakarta Masih Alami Peningkatan, Pemprov Kemungkinan Perpanjang PSBB
Di Dongguan, khususnya, wanita memiliki jumlah yang lebih banyak dari seorang pria.
Sehingga banyak pria di sana, secara terbuka memiliki lebih dari satu pacar, dan hal ini justru diterima secara luas.
Pusat kekuatan industri di Tiongkok selatan dipenuhi dengan pekerja pabrik perempuan dan banyak dari mereka membayar pengeluaran pasangan laki-laki mereka untuk menghidupinya.
Seorang pria lokal, Li Bin berkata dia punya tiga pacar yang bekerja di pabrik.
Baca Juga: Nama Rizal Ramli Dinilai Bisa Benahi Perekonomian Indonesia, Desakan Reshuffle Santer Dibicarakan
Dia tinggal dengan salah satunya, sementara ia menjalin hubungan dengan yang lain dan memperlakukan yang ketiga sebagai kekasih.
"Mereka semua saling kenal. Pacar ketigaku bekerja di dekat sini. Dia sering terlihat sedih jadi aku pergi untuk berbicara dengannya. Dia melamar kita untuk mulai berkencan. Aku bilang padanya, 'Aku sudah punya dua pacar, aku tidak bisa punya pacar ketiga. Kita bisa menjadi kekasih.' Dia setuju," kata Li Bin.***