Positif Terinfeksi Virus Flu Burung, Semua Ayam di Sebuah Peternakan Dipaksa untuk Dimusnahkan

2 Agustus 2020, 07:31 WIB
FOTO ilustrasi peternakan ayam. * /ANTARA/

PR TASIKMALAYA - Sebuah peternakan di dekat Lethbridge di Victoria, Australia, telah dikarantina.

Peternakan itu telah dipaksa untuk memusnahkan ternaknya demi menghentikan penyebaran flu burung yang mematikan.

Burung-burung di pertanian dekat Lethbridge di negara bagian tenggara Victoria telah dinyatakan positif terjangkit flu burung H7N7, jenis flu yang juga dapat menginfeksi manusia, babi, anjing laut dan kuda.

Baca Juga: Diminta untuk Menjadi Kuasa Hukumnya, Otto Hasibuan Berusaha untuk Temui Dulu Djoko Tjandra

Ayam yang terinfeksi telah dimusnahkan untuk membantu menghentikan penyebaran penyakit, yang menurut para ahli medis dapat ditularkan dari hewan ke orang dan orang ke orang.

Tenaga kesehatan memperingatkan flu burung dapat menyebar ke manusia melalui unggas yang terinfeksi, baik saat mereka masih hidup ataupun mati.

Infeksi dapat terjadi saat menyentuh burung, menyentuh kotoran atau tempat mereka, atau melalui santapan daging yang terinfeksi sebelum dimasak.

Namun, tenaga kesehatan menyatakan bahwa penyakit tersebut tidak dapat ditularkan melalui makanan unggas atau telur yang dimasak dengan matang.

Baca Juga: Bertekad untuk Belajar Online, Para Murid Rela Berjalan 2 Km dan Memanjat Pohon untuk Cari Sinyal

Pejabat di Australia mengambil pendekatan serius terhadap wabah di pertanian Lethbridge.

Zona perlindungan radius tiga mil telah ditempatkan di sekitar tambak, yang juga telah dikarantina.

“Kontrol ini melarang pergerakan burung, peralatan dan produk terkait di dalam dan di luar area kontrol yang ditunjuk Golden Plains Shire kecuali jika izin untuk pergerakan telah diberikan oleh Pertanian Victoria hingga pemberitahuan lebih lanjut," ujar CEO Veterinary Officer Victoria, Dr Graeme Cooke, dikutip dari Daily Mail. 

Baca Juga: Akui Tak Kaget dengan Penangkapan Djoko Tjandra, Mahfud MD: Dia Bisa Diberi Hukuman yang Lama

Ia juga mengatakan bahwa pertanian Victoria sedang melakukan pengawasan di seluruh zona penyangga area terbatas untuk menentukan apakah virus itu terkandung di dalam peternakan atau apakah mungkin aktif di daerah lain.

Petani lokal diminta untuk menghubungi dokter hewan setempat untuk menghubungi Hotline Pengawasan Penyakit Hewan Darurat jika mereka curiga ternak mereka mungkin terinfeksi.

"Saat ini tidak ada risiko terhadap makanan yang dipasok oleh pertanian", ujar pejabat kesehatan.

Baca Juga: Tengah Belajar Online, Para Siswa Dikejutkan dengan Penampakan Hantu Wanita di Belakang Gurunya

Gejala flu burung, juga termasuk suhu yang sangat tinggi atau merasa panas atau gemetar, otot yang sakit, sakit kepala, dan batuk.

Sementara gejala lain dapat termasuk diare, sakit perut, sakit dada, perdarahan dari hidung dan gusi, yang pertama dapat memakan waktu antara tiga dan lima hari untuk bermanifestasi setelah terinfeksi.

Gejala yang lebih parah dapat berkembang, termasuk pneumonia dan sindrom tekanan respirator akut jika tidak diobati.

Perawatannya bisa dilakukan dengan menerima obat antivirus untuk membantu mengurangi keparahan gejala.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler