Stop Bullying! Universitas Korea Tegaskan Tak Akan Terima Siswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah

23 Maret 2023, 20:58 WIB
Ilustrasi - Universitas Korea menegaskan bahwa pihaknya tidak akan meneriwa siswa dengan catatan kekerasan di sekolah, terkiat dengan maraknya bullying /Pixabay/Alexas_Fotos.

PR TASIKMALAYA - Universitas Korea mengambil tindakan tegas terkait dengan merebaknya kasus bullying atau kekerasan di sekolah di Negri trsebut. 

Dalam hal ini, Universitas Korea menyatakan bahwa pihaknya tidak akan meneriwa siswa lulusan sekolah yang memiliki catatan kekerasan atau bullying

Hal ini dilakukan karena Universitas Korea ingin mengantisipasi kasus bullying yang memang kerap terjadi di sekolahan di Korea Selatan. Juga untuk membuat jera para pelaku bullying

Terkait kebijakan soal bullying ini disampaikan ketika Universitas Korea  baru-baru ini mengumumkan soal ketentuan penerimaan reguler mereka.

Baca Juga: Bacaan Niat Salat Tahajud dalam Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan, Tambah Amalan di Bulan Ramadhan

Meskipun para siswa mendapat nilai tinggi saat Tes Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi (CSAT), mereka tak akan diterima jika memiliki catatan kekerasan di sekolahnya dulu. 

Rektor Universitas Koea, Kim Dong Won menekankan perlunya tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan di sekolah agar mereka bisa jera.

Dia menyatakan bahwa meskipun seorang siswa dengan riwayat kekerasan di sekolah mencapai nilai kelulusan di CSAT, mereka harus didiskualifikasi dari penerimaan. 

Kebijakan ini juga dibuat karena maraknya para pelaku bullying yang masih bisa mengenyam pendidikan di Universitas bergengsi Korea padahal memiliki riwayat kekerasan di sekolah.

Baca Juga: Tes IQ: Yahu! Dalam 30 Detik Cermati 3 Perbedaan Penyelam Itu, Jenius Otomatis Tau Jawabannya

Salah satu contohnya adalah anak pengacara Jung Su Sin yang diterima di Universitas Nasional Seoul, salah satu sekolah paling bergengsi di Korea Selatan.

Padahal diketahui bahwa siswa itu pernah menjadi pelaku kekerasan sekolah dengan hukuman tingkat 8 (hukuman paling tinggi untuk kasus bullying di Korea Selatan). 

Padahal, korban untuk kasus ini menderita PTSD bahkan mencoba bunuh diri karena trauma kekerasan di sekolah yang dilakukan pelaku.

Rektor Universitas Korea ini pun menyoroti pentingnya menangani kekerasan di sekolah dan menerapkan kebijakan yang tegas untuk mencegahnya terjadi. 

Baca Juga: Tes IQ: Cewek Nyebelin Tukang Tipu! Dia Merahasiakan 3 Perbedaan, tapi Harus Super Jeli untuk Tau!

Ia juga menambahkan, bahwa kini catatan disiplin tentang kekerasan sekolah seorang siswa perlu dimasukkan dalam proses seleksi masuk reguler.

Secara keseluruhan, kebijakan baru ini merupakan langkah tepat untuk mengatasi kekerasan di sekolah di Korea Selatan.

Kebijakan ini juga dinilai akan mampu menunjukkan kepada para pelaku bullying bahwa tindakan kekerasan bukanlah sesuatu yang bisa ditolerans.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Allkpop

Tags

Terkini

Terpopuler