Bertugas Cari Informasi Rahasia, Pria Singapura Menyesal Jadi Mata-mata Tiongkok di Amerika Serikat

26 Juli 2020, 20:00 WIB
BENDERA Tiongkok dan bendera AS.* /AP / Thomas Peter/

PR TASIKMALAYA - Seorang pria Singapura di Washington, DC, mengaku bersalah atas tuduhan bertindak sebagai agen ilegal pemerintah Tiongkok.

Hal itu disampaikan oleh Departemen Kehakiman AS, pada Jumat, 24 Juli 2020.

Jun Wei Yeo, yang juga dikenal sebagai Dickson Yeo, ditangkap karena menjadi agen konsultasi palsu yang dirancang untuk mendapat informasi dari pekerja pemerintah AS dan militer.

Baca Juga: Lebih dari Enam Bulan Bebas dari Wabah, Korea Utara secara Resmi Umumkan Kasus Pertama Covid-19

Hal ini mejadi konflik terbaru dalam serangkaian eskalasi resmi antara Tiongkok dan Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir.

Pada hari Jumat, pemerintah juga bergerak untuk menangkap empat ilmuwan, yang dituduh memiliki hubungan rahasia dengan militer Tiongkok.

Kuartet semuanya dituduh melakukan penipuan visa.

Baca Juga: Akui Anaknya Masih Punya Harapan, Ayah Editor Metro TV: Gak Mungkin Bunuh Diri, Dia Kerja Buat Nikah

Salah satu peneliti, Juan Tang, mengungsi ke konsulat Tiongkok di San Francisco, yang kini dituduh menyembunyikan buron yang dikenal.

Penangkapan itu terjadi tepat setelah Amerika Serikat menutup konsulat Tiongkok di Houston.

Para pejabat AS mengatakan konsulat bertindak sebagai pusat mata-mata Tongkok, yang termasuk upaya untuk mencuri penelitian medis dari Texas.

Baca Juga: RUU Cipta Lapangan Kerja Dinilai Bertentangan dengan UUD 1945, Ketua DPD: Berpotensi Rugikan Daerah

Tiongkok membalas dengan memerintahkan penutupan konsulat AS di kota Chengdu, yang diperkirakan akan dikosongkan pada pukul 10 pagi, Senin 27 Juli 2020.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler