Resmi Jadi CEO Twitter, Elon Musk Lakukan PHK Karyawan Secara Massal?

4 November 2022, 12:30 WIB
Elon Musk resmi menjadi CEO Twitter. /Reuters/Kyle Grilot

PR TASIKMALAYA - Elon Musk saat ini sudah resmi menjadi CEO dari perusahaan Twitter, platform media sosial yang digunakan banyak orang.

Baru-baru ini terdapat laporan bahwa Elon Musk berencana untuk memecat atau mem-PHK karyawan Twitter hampir 50%.

Sementara pihak Twitter tidak membalas permintaan komentar dari beberapa outlet, The Hollywood Reporter telah memperoleh berita bahwa akan ada email yang dikirim ke para karyawan perusahaan tersebut.

Di mana email yang dikirimkan ke karyawan Twitter tersebut akan dilakukan pada Jumat, 4 November 2022.

Baca Juga: Introvert Tidak Masalah Jika Tidak Berbicara

Email itu dikirim ke karyawan Twitter tanpa tanda tangan, tetapi ini menunjukkan bahwa pemecatan itu sayangnya diperlukan untuk memastikan kesuksesan perusahaan bergerak maju.

Karyawan tampaknya akan diberitahu tentang status mereka di perusahaan melalui email yang dikirim ke akun pribadi mereka, jika mereka telah diberhentikan, atau ke akun perusahaan mereka jika mereka masih tetap dipekerjakan.

Berita PHK pasti akan menjadi kekecewaan yang signifikan bagi karyawan dan bukan pertanda baik bagi masa depan Twitter.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Screen Rant, Elon Musk mengambil alih kepemilikan perusahaan pada minggu lalu dan telah mengisyaratkan perubahan besar akan dia dilakukan.

Baca Juga: Tes IQ: Bikin Pusing! Coba Temukan Wajah Seseorang yang Tersembunyi di Gambar Hanya dalam 15 Detik

Termasuk dalam cara perusahaan Twitter dijalankan, baik untuk karyawan maupun pengguna.

Elon Musk menghabiskan 44 miliar dolar atau setara Rp691,9 triliun untuk membeli perusahaan Twitter tersebut dan merasa putus asa untuk menutup sebagian dari investasinya.

Selain PHK, miliarder itu mengungkapkan rencana kontroversial untuk menagih pengguna Twitter yang sudah memiliki tanda centang verifikasi di akun mereka.

Sementara Elon Musk awalnya mempertimbangkan biaya 20 dollar per-bulan atau setara Rp314 ribu, jumlah itu telah turun menjadi 8 dolar atau setara Rp125 ribu.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Holywings Buka di Arab Saudi?

Mengenai kebijakan itu, Elon Musk dikecam dan dikomplain oleh pengguna Twitter terkemuka mengenai perubahan tersebut, pengguna akun tersebut adalah Stephen King dan Alexandria Ocasio-Cortez.

Keduanya telah mengangkat poin penting tentang pengguna terverifikasi Twitter dan apa yang mereka bawa ke platform.

Sementara Elon Musk melihat tanda centang sebagai simbol status, poin mereka selalu memverifikasi selebriti, jurnalis dan tokoh masyarakat, untuk mencegah peniru.

Banyak akun pengguna terverifikasi juga menerangkan bahwa kehadiran merekalah yang menarik pengiklan dan pengguna ke platform.

Baca Juga: Masih Berada di Posisi Pertama, Realisasi Investasi di Jawa Barat Capai Rp128,37 Triliun hingga September 2022

Jadi, jika mereka pergi, itu akan menghasilkan lebih sedikit uang untuk platform Twitter tersebut.

Masih harus dilihat apa yang akan terjadi dengan Twitter setelah semua kebijakan baru dilakukan, tetapi Elon Musk jelas tidak membuang waktu untuk mengimplementasikan visinya untuk masa depan perusahaan tersebut.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Screen Rant

Tags

Terkini

Terpopuler