Wujudkan Aksi Militer, Senjata Korea Utara dalam Posisi Terbuka ke Arah Korea Selatan

22 Juni 2020, 07:37 WIB
ILUSTRASI militer Korea Selatan.* /National Interest/

PR TASIKMALAYA - Militer Korea Selatan sedang mengamati dengan seksama dua artileri atau senjata proyektil militer milik Korea Utara di wilayah perbatasan Gaemori.

Hal itu dilakukan karena moncong artileri itu tampak terbuka dan mengarah ke arah selatan, memunculkan kekhawatiran senjata tersebut bisa digunakan untuk menyerang Korea Selatan.

"Tapi, (moncong artileri) itu adalah kegiatan yang sering dibuka dan ditutup oleh militer Korea Utara. Ada kemungkinan moncong terbuka untuk menghilangkan kelembaban atau untuk pekerjaan ventilasi," ujar sumber diPemerintah Korea Selatan yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Yonhap News Agency.

Baca Juga: Hendak Selfie Bareng Rayakan Ultah, Seorang Ayah dan Dua Anaknya Malah Terperosok ke dalam Sumur

Tak hanya itu, Korea Utara juga melancarkan aksi militernya dengan terus mengirim tentara dalam kelompok kecil ke pos-pos penjagaan perbatasan di Zona Demiliterisasi yang memisahkan dua negara.

Korea Utara mengirim kelompok kecil hingga lima tentara dengan sekop dan sabit ke pos penjagaan dan kotak pengintaian untuk melakukan pembersihan semak-semak dan pemeliharaan jalan di perbatasan di Zona Demiliterisasi. 

Sebelumnya, Korea Utara mengancam akan memindahkan pasukan ke kompleks industri bersama yang sekarang tutup di kota perbatasan Kaesong dan zona wisata Gunung Kumgang di pantai Timur, serta mengembalikan pos penjaga perbatasan yang dihapus berdasarkan Kesepakatan 2018.

Baca Juga: Pesepeda di Tasikmalaya Meninggal Dunia di Tepi Jalan, Diduga Terlalu Lelah Berolahraga

"Pos penjagaan dan kotak pengintaian jelas merupakan fasilitas untuk keperluan militer. Jadi, wajar kalau ada gerakan militer di balik itu (pengiriman tentara untuk pembersihan semak-semak). Tapi, kami terus mengawasi mereka," ujar sumber tersebut.

Menurut sumber itu, militer Korea Selatan percaya, kegiatan yang dilakukan setidaknya oleh sejumlah pasukan Korea Utara tingkat pleton bisa dilihat sebagai tanda yang tidak biasa yang membutuhkan perhatian khusus.

Hanya, sumber itu menambahkan, belum ada kegiatan yang terlihat terkait dengan pemulihan pos penjaga yang dihapus berdasarkan Perjanjian Militer Komprehensif Korea, yang ditandatangani pada September 2018 untuk mengurangi ketegangan perbatasan.

Baca Juga: Warga di Green Lake City Digegerkan Suara Tembakan Kawanan Perampok, Pelaku Kabur Gunakan Fortuner

Ketegangan antara kedua Korea memuncak ketika Korea Utara awal pekan lalu menghancurkan kantor penghubung antar-Korea yang ada di Kaesong dan mengeluarkan peringatan aksi militer terhadap Korea Selatan.

Namun, militer Korea Selatan juga memperingatkan, mereka akan merespon dengan kuat seandainya Korea Utara melancarkan provokasi militer.

Sementara itu, Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara akan membayar mahal aksi militer mereka.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Yonhap News Agency

Tags

Terkini

Terpopuler