Para Ilmuwan Temukan Beberapa Jenis Bangkai Kapal Perang Dunia II hingga Puluhan Juta Ton

20 Oktober 2022, 21:27 WIB
Ilustrasi - Para ilmuwan dikabarkan telah menemukan beberapa jenis bangkai kapal sisa Perang Dunia II. /Unsplash/Pavel Neznanov

PR TASIKMALAYA - Para peneliti menemukan bahwa kapal bekas Perang Dunia II di dasar laut masih merembes bahan kimia beracun hingga saat ini.

Diketahui bahwa bangkai kapal Perang Dunia II biasa disebut hidrokarbon aromatik polisiklik, atau PAH.

Racun jenis ini sering dikaitkan dengan pembakaran batu bara, minyak, gas, dan tembakau saat Perang Dunia II.

Para ilmuwan menganggap beberapa jenis PAH sebagai penyebab kanker, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Sputnik pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca Juga: 4 Alasan yang Membuat Jalan Kesuksesan Anda Terhambat, Termasuk Takut Sukses

Para ilmuwan juga mencatat bahwa kehadiran PAH berarti bangkai kapal itu masih mengandung zat kimiawi dan ekologi mikrobioma dasar laut dalam radiusnya. 

Namun, beberapa bahan kimia yang ditemukan di atau dekat bangkai kapal, seperti naftalena, masih merembes hampir seabad ke depan.

Racun tersebut memiliki jumlah yang besar, namun memiliki waktu paruh yang lebih pendek.

Meski usia kapal terus bertambah, logamnya yang terkorosi, memperlihatkan isi ruang yang mungkin sebelumnya tertutup.

Baca Juga: Jangan Salah Langkah! 6 Tindakan Ini yang Bikin Gagal Wawancara untuk Dapatkan Pekerjaan

Menurut bioengineer Josefien Van Landuyt, sisa-sisa perang yang berbahaya, yang telah terbukti menyebabkan kerusakan pada kehidupan laut, memengaruhi pertumbuhan, reproduksi, makanan, dan jaringan dari organisme laut.

“Orang sering lupa bahwa di bawah permukaan laut, kita, manusia, telah memberikan dampak yang cukup besar pada hewan, mikroba, dan tumbuhan lokal yang hidup di sana dan masih memberikan dampak, pencucian bahan kimia, bahan bakar fosil, logam berat dari abad tua bangkai kapal yang kami bahkan tidak ingat ada di sana,” kata Josefien Van Landuyt.

Di seluruh lautan dunia, bangkai kapal dari kedua perang dunia mengandung antara 2,5 juta dan 20,4 juta metrik ton produk minyak bumi.

Penelitian ini menunjukkan potensi dampak lingkungan dari bangkai kapal masa perang lainnya, dapat dirubah demi lingkungan laut yang lebih aman.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Sputnik

Tags

Terkini

Terpopuler