Ini 9 Negara yang Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka, Dua Negara di Asia Tenggara Masuk Daftar

13 Juli 2022, 16:20 WIB
Sri Lanka bangkrut akibat krisis ekonomi yang semakin memburuk. /REUTERS/Dinuka Liyanawatte

PR TASIKMALAYA - Ada 9 negara yang akan terancam bangkrut karena berbagai hal seperti Sri Lanka pada baru-baru ini.

Perdana Menteri (PM) Sri Lanka Ranil Wickremesinghe pada beberapa waktu lalu mengatakan bahwa Sri Lanka resmi bangkrut.

Penyebab Sri Lanka bisa menjadi bangkrut adalah krisis keuangan terburuk dalam beberapa dasawarsa terakhir dan membuat jutaan orang di negara tersebut berjuang keras untuk mendapatkan bahan pokok.

Selain Sri Lanka yang sudah bangkrut, ada beberapa negara yang akan berpotensi mengalami nasib serupa.

Baca Juga: Tes Psikologi: Cek Trauma Masa Kecil yang Memengaruhi Kehidupan Anda Saat Ini dari Gambar yang Paling Menarik

Ada berbagai penyebab yang bervariasi mengenai negara tersebut akan bangkrut, kemudian ditambah dengan pandemi Covid-19 serta perang Rusia melawan Ukraina.

Berikut adalah 9 Negara yang Terancam Bangkrut Seperti Sri Langka yang dirangkum dari berbagai sumber.

Afghanistan

Krisis ekonomi buruk sejak Taliban berkuasa di Afghanistan membuat negara tersebut memiliki potensi bangkrut yang cukup jelas. Bantuan asing termasuk dari Amerika Serikat dibekukan karena tidak mau mengakui pemerintahan Taliban

Baca Juga: Akankah Ada Yumi's Cells Season 3? Ini Dia Jawabannya!

Ditambah, setengah populasi Afghanistan terancam kekurangan pangan dan banyak pekerja disana yang tidak dibayar selama berbulan-bulan.

Argentina

Negara di Amerika Selatan ini juga akan mengalami nasib seperti Sri lanka. Alasan nya adalah empat dari 10 warga Argentina dalam kondisi miskin serta ditambah bank sentral di Buenos Aires kekurangan cadangan devisa karena melemahnya mata uang di Argentina.

Jutaan warga Argentina dilaporkan mengandalkan dapur umum dan juga mengandalkan program-program kesejahteraan masyarakat dari partai yang berkuasa di sana.

Baca Juga: Akankah Putri Gorr The God Butcher Bergabung dengan Tim Young Avengers? Begini Penjelasannya

Mesir

Tingkat inflasi di Mesir sudah melonjak hampir 15% pada April. Hal ini menyebabkan kemiskinan terjadi hampir sepertiga dari 103 juta penduduknya.

Masyarakat Mesir juga sempat kesulitan dengan berbagai program dari pemerintah yang membuatnya sedikit keberatan. Ditambah kesulitan dalam mengatur suku bunga.

Laos

Baca Juga: WHO: Covid-19 Masih Belum Selesai Sepenuhnya

Laos sempat menjadi negara dengan perkembangan ekonomi tercepat sebelum pandemi, namun utang luar negeri yang dialami Laos terus meningkat.

Isu pembayaran utang luar negeri yang dilakukan Laos terhitung mendesak, disamping lemahnya keuangan pemerintah. Ditambah banyak harga yang melambung tinggi dan pengangguran yang mulai meningkat.

Myanmar

Pandemi dan ketidakstabilan politik telah menghantam ekonomi Myanmar ditambah pertumbuhan ekonomi yang tidak terlihat tumbuh sejak 2022.

Baca Juga: Peringatan Harkopnas, Jabar Komitmen Perkuat Kelembagaan Koperasi

Lebih dari 700.000 orang telah kabur atau diusir dari rumah mereka karena konflik bersenjata dan kekerasan politik. Sehingga ekonomi di Myanmar sangat tidak konsisten.

Pakistan

Pakistan juga akan bernasib seperti Sri Lanka dan sudah melakukan pembicaraan secara mendadak dengan IMF.

Berbagai macam harga di Pakistan terus melambung, kebijakan pemerintah yang cukup kontroversi serta mata uang Pakistan, rupee telah jatuh sekitar 30 persen terhadap dolar AS sejak tahun lalu.

Baca Juga: Apakah Avatar: The Way of Water Akan Tunjukkan Tampilan CGI yang Lebih Bagus dari Film Pertamanya? 

Turki

Tingkat pengangguran tinggi, memburuknya keuangan pemerintah, serta meningkatnya defisit neraca perdagangan dan modal membuat inflasi di Turki melambung di atas 70 persen.

setelah lira jatuh ke posisi paling rendah sepanjang masa terhadap euro dan dolar AS, Bank Sentral terpaksa menggunakan cadangan devisa untuk menutup krisis inflasi tersebut.

Zimbabwe

Baca Juga: Ludacris Aktor Fast and Furious Berharap Filmnya akan Populer dan Hidup Selamanya

Inflasi yang terjadi di Zimbabwe lebih dari 130 persen, inflasi di Zimbabwe disebabkan oleh deindustrialisasi, korupsi, investasi rendah, ekspor rendah, dan utang tinggi.

Semua warga Zimbabwe lebih mempercayai mata uang dolar AS daripada mata uang sendiri. Ditambah banyak warga yang mulai mengurangi makan karena untuk menunjang kebutuhan lainnya.

Lebanon

Lebanon memiliki berbagai macam masalah yang membuat negara ini hampir bernasib seperti Sri Lanka.

Usulan pajak dari pemerintah pada akhir 2019 memicu kemarahan lama terhadap kelas penguasa dan protes berbulan-bulan di Lebanon. Ditambah Lebanon juga gagal membayar utang-utang nya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler