Sambil Menahan Tangis, Tentara Rusia yang Tertangkap di Ukraina Sebut Vladimir Putin Pembohong dan Penipu

21 Maret 2022, 21:11 WIB
Sejumlah tentara Rusia yang ditangkap di Ukraina menyebut presiden Vladimir Putin sebagai pembohong dan penipu. /Twitter.com/@russianarmy_

PR TASIKMALAYA - Tentara Rusia yang ditangkap pasukan Ukraina telah mendesak rakyatnya untuk melawan Presiden Vladimir Putin.

Tentara Rusia yang ditahan Ukraina ini menyebut bahwa mereka dilempar Vladimir Putin ke kuburan massal.

Pernyataan tentara Rusia terkait Vladimir Putin itu dirilis saat konferensi pers di kantor berita Interfax-Ukraina.

Dalam konferensi pers itu, terlihat Alexei Zheleznyak, Mustafaev Mugsad, Igor Rudenko, Alexander Fomenko, dan lainnya terlihat menahan air mata.

Baca Juga: Tes Psikologi: Kuda Mana yang Paling Disukai? Lihat Apakah Sebenarnya Anda Extrovert atau Introvert

Zheleznyak, seorang prajurit dari brigade senapan bermotor mengatakan bahwa dia memperingatkan Putin

Dia mengatakan bahwa tidak akan pernah bisa mengirim cukup pasukan ke Ukraina untuk mengambil alih.

Tentara Rusia itu juga menambahkan bahwa Putin adalah seorang pembohong dan penipu bagi rakyat Rusia.

"Putin, tanpa menyatakan perang, membom penduduk, rumah sakit, dan kota-kota di Ukraina," kata Zheleznyak pada 20 Maret 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Mail.

Baca Juga: 11 Tanda Introvert Marah pada Anda, Mereka akan Menghindar dan Tak Ingin Berkelahi

Dia mengimbau warga Rusia untuk melihat zombi dan menyebut orang Ukraina pemberani.

"Orang-orang Rusia, jangan melihat zombi. Orang-orang Ukraina adalah pemberani. Mereka akan menghentikan peralatan tanpa senjata. Mereka bersatu," lanjutnya.

Menurutnya, Putin tidak akan mengambil wilayah Ukraina dalam operasi militer ini.

"Tidak peduli berapa banyak Putin mengirimkan pasukannya ke sini, dia tidak akan merebut wilayah ini," ungkapnya.

Baca Juga: Tes IQ: Uji Kejeniusan Anda, Bisakah Menemukan Anak Laki-Laki yang Hilang di Kerumunan Gadis Ini?

Dengan berani dia menyebut Putin adalah panglima perang pembohong sekaligus penipu.

"Panglima kami adalah pembohong dan penipu semua orang," terangnya.

Tak hanya militer Rusia, menurutnya Putin menipu seluruh rakyatnya.

"Dia menipu tidak hanya kami, tetapi seluruh Rusia. Dia hanya membuat fasis," jelasnya.

Baca Juga: Red Velvet Comeback dengan Mengusung Konsep yang Sangat Misterius, Penggemar Mengaku Merinding

Sementara itu, Mugsad yang berasal dari brigade senapan bermotor mendesak warga Rusia untuk mengabaikan propaganda.

"Orang-orang akan mengingat agresi kami selama berabad-abad," katanya.

Dia meminta agar rakyat Rusia melihat apa yang terjadi di Ukraina.

"Rakyat, prajurit Rusia, akhirnya lepas kacamata berwarna dan lihat apa yang terjadi di Ukraina," lanjutnya.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Salah Satu Pola dan Temukan Cara Kerja Pikiran Anda, Salah Satunya Introvert

Dia juga meminta maaf bahwa pasukan Federasi Rusia membawa kesedihan dan kehancuran.

Rudenko, pemberi sinyal brigade pertahanan pantai terpisah ke-126 dari Federasi Rusia, mengatakan pasukan Rusia telah kalah dan militer Ukraina akan 'menghancurkan' mereka.

Dia mengklaim bahwa 15.000 telah tewas dalam konflik, yang dimulai hampir satu bulan lalu.

Perkiraan resmi, bagaimanapun, menempatkan angka jauh lebih rendah.

Baca Juga: Prawira Bandung Kembali Kalahkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Pertemuan Kedua IBL 2022

"Jika Anda (tentara Rusia) memiliki kehormatan yang tersisa, jangan ulangi kesalahan saya," katanya.

Menurutnya, Putin tidak peduli dengan tentara yang sedang bertugas dan malah mengirimnya ke kuburan massal.

"Bawa pasukan itu pergi, karena Putin tidak membutuhkan kita. Dia bahkan tidak mengambil mayatnya. Mereka dibuang ke kuburan massal. Sulit untuk melihatnya," ujarnya.

Baca Juga: A Business Proposal Episode 7: Jam Tayang dan Spoiler Setelah Kang Tae Moo Ngaku Pacar Shin Ha Ri

Sementara itu, Rusia belum menanggapi secara resmi konferensi pers tersebut.

Kondisi para prajurit ketika mereka muncul di konferensi tidak jelas dan tidak pasti apakah mereka dipaksa atau dipaksa untuk berbicara menentang Kremlin.

Beberapa waktu lalu, Vladimir Putin sempat mengungkapkan alasan penyerbuannya ke Ukraina.

Di acara peringatan aneksasi Krimea pada Jumat lalu, Putin mengatakan bahwa tujuan operasi militer khusus di Ukraina ditujukan untuk membebaskan orang-orang dari penderitaan.

Baca Juga: Tes IQ: Apa yang Janggal dari Pria Berjas Ini? Buktikan Anda Pengamat yang Detail!

"Tujuan dan motif utama dari operasi militer yang kami luncurkan di Donbass dan Ukraina adalah untuk membebaskan orang-orang ini dari penderitaan, dari genosida," kata Putin pada 18 Maret 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kremlin.Ru.

Selain itu, Putin juga menyinggung adanya gerakan neo-Nazi dan ultra-nasionalis di daerah tersebut.

Vladimir Putin sempat menyinggung ayat-ayat dalam Alkitab dan betapa heroiknya prajurit yang bertugas selama operasi militer itu.***

Editor: Amila Yosalfa Fauziah

Sumber: Daily Mail Kremlin.Ru.

Tags

Terkini

Terpopuler