Sebanyak 498 Tentara Rusia Tewas Sejak Dimulainya Konflik antara Rusia dengan Ukraina

4 Maret 2022, 10:31 WIB
ILUSTRASI - 498 tentara dilaporkan tewas dalam serangan Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.* /Pixabay/Defence-Imagery

PR TASIKMALAYA - Konflik antara Rusia dengan Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022, telah memakan korban.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa 498 tentara Rusia telah tewas di Ukraina.

Sementara sebanyak 1.597 tentara lainnya yang bertugas dalam serangan Rusia ke Ukraina, mengalami luka-luka.

Igor Konashenkov selaku Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, membantah "kerugian yang tak terhitung" yang dialami tentara Rusia.

Baca Juga: Kate Middleton Bantu Proyek Buku Camilla, Disebut Bukti Baru 'Ikatan Tak Terduga'

Dirinya menyatakan bahwa keluarga yang tewas akibat konflik menerima semua bantuan yang diperlukan.

Ukraina mengatakan bahwa jumlah tentara Rusia yang tewas jauh lebih tinggi.

Sebelumnya, Rusia mengakui kerugian tetapi tanpa memberikan angka atau data.

Igor Konashenkov mengungkapkan bahwa warga yang mengikuti wajib militer dan taruna tidak terlibat dalam operasi di Ukraina.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Salah Satu Kartu Tarot untuk Mengetahui Masa Depan Kamu

Hal tersebut menepis adanya laporan media yang menuduh melibatkan warga yang wajib militer dan taruna dalam operasi di Ukraina.

Media mengabarkan bahwa Organisasi independen Rusia yang membantu orang tua yang putra ya melakukan wajib militer mengambil bagian dalam operasi.

Hal tersebut dilakukan untuk menandatangani dokumen sebelum melintasi perbatasan.

Dikutip PikiranRakyat-Taiskmalaya.com dari Al Jazeera, sebanyak 2.870 tentara Ukraina dilaporkan telah tewas dengan 3.700 lainnya luka-luka.

Baca Juga: Kate Middleton Didesak Pakar Kerajaan untuk Berhenti Berusaha Jadi Putri Diana

Selain itu, sebanyak 572 tentara telah ditangkap oleh Rusia.

Pejabat Ukraina belum mengomentari terkait klaim tersebut dan tidak bisa segera di verifikasi.

Menurut Layanan Darurat Negara Ukraina mengatakan bahwa lebih dari 2.000 warga sipil tewas,

Namun jumlah tewasnya warga sipil tersebut tidak mungkin untuk memverifikasi klaim tersebut.

Baca Juga: Dukung Jokowi di 2014 dan 2019, Ernest Prakasa: Tapi untuk Periode 3, Maaf Nggak Dulu

Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan pada hari kamis mencatat 136 warga sipil telah meninggal termasi 13 anak-anak.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler