Ingin Buktikan Pengakuan Trump, Petugas Kesehatan akan Mengonsumsi Klorokuin untuk Cegah Covid-19

22 Mei 2020, 03:55 WIB
TRUMP tetap bersikeras menggunakan obat klorokuin untuk mengobati pasien yang postif terinfeksi virus corona di Amerika dengan sedikit bukti dari penelitian yang menangani kemanan obat tersebut.* /AFP / File / GERARD JULIEN/

PIKIRAN RAKYAT - Petugas kesehatan dari Brighton dan Oxford yang semuanya berhubungan dengan pasien Covid-19 akan menjadi bagian uji coba global untuk menguji obat tersebut.

Hal ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadapi serangan balasan setelah mengungkapkan bahwa dirinya telah menggunakan hydroxychloroquine, meskipun banyak ilmuwan yang mengatkan bahwa obat itu tidak aman.

Peserta UK pertama dalam uji coba global sedang didaftarkan pada Kamis, 21 Mai 2020 di Rumah Sakit Brighton dan Sussex University dan Rumah Sakit John Radcliffe di Oxford.

Baca Juga: Kembali Kritik Terkait Covid-19, Trump: Tiongkok Lakukan Pembunuhan Massal di Seluruh Dunia

Mereka akan diberikan hydroxychloroquine atau placebo selama tiga bulan.

Dikutip dari situs The Sun, siapa pun yang memberikan perawatan langsung kepada pasien virus corona di Inggris dapat mengambil bagian dalam uji coba tersebut, dengan syarat mereka belum didiagnosis terpapar Covid-19.

Uji coba akan dilakukan untuk membuktikan apakah obat tersebut dapat mencegah petugas kesehatan dari vrus corona ataukah tidak.

"Kami benar-benar tidak tahu apakah klorokuin atau hidroksi klorokuin bermanfaat atau berbahaya terhadap Covid-19," ujar salah satu Pemimpin Penelitian, Prof Nicholas White di University of Oxford.

Baca Juga: Studi Baru Tunjukkan Monyet Positif Covid-19 Kembangkan Kekebalan, Ilmuwan: Kabar Baik untuk Vaksin

Namun, ia menambahkan bahwa uji coba terkontrol secara acak seperti ini, di mana peserta maupun peneliti tidak tahu siapa yang telah diberi obat atau plasebo, adalah cara terbaik untuk mengetahuinya.

"Vaksin yang tersedia secara luas, aman dan efektif mungkin masih jauh," ujar Prof Martin Llewelyn dari Brighton dan Sussex Medical School yang juga memimpin penelitian ini.

Ia mengatakan, jika obat yang ditoleransi sebaik klorokuin dan hidroksi klorokuin dapat mengurangi kemungkinan terkena Covid-19, ini akan sangat berharga.

Uji coba juga melibatkan peneliti dari Inggris, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja dan Italia.

Baca Juga: Dendam Lama, Seorang Pria Baru Pulang Kampung Bacok Tetangga dengan Golok

Hydroxychloroquine telah digunakan sebagai pencegahan dan pengobatan untuk malaria, karena telah terbukti mengurangi demam dan peradangan.

Ini juga mengatur respon kekebalan tubuh dan juga digunakan dalam pengobatan rheumatoid arthritis dan Lupus, penyakit radang yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

Minggu ini, Trump mengatakan bahwa dia telah menggunakan obat anti-malaria selama beberapa minggu, meskipun tidak ada bukti ilmiah bahwa itu mengobati virus corona, apalagi mencegahnya.

Presiden mengungkapkan bahwa dokter Gedung Putih Sean Conley telah meresepkannya untuknya setelah ia menanyakan tentang pengobatan potensial.

Baca Juga: Warga Bandung Digegerkan oleh Suara Dentuman Misterius, Pihak BMKG Buka Suara

Dr Conley mengatakan dia dan Presiden telah membahas manfaat dan bahaya potensial dari mengonsumsi obat.

Menyusul pengungkapannya, dokter di seluruh dunia mengaku meminum hydroxychloroquine bisa menjadi 'bencana' dan tidak akan menghentikan virus corona.

"Satu-satunya hal yang dapat Anda andalkan dari Donald Trump adalah dengan tidak mengikuti apa pun yang dikatakannya, setidaknya untuk hal yang menyangkut virus corona," ujar Jarvis.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler