PR TASIKMALAYA - Anak pertama dari Pangeran William dan Kate Middleton, Pangeran George digadang-gadang akan menjadi raja pada masa depan.
Seperti diketahui Pangeran George yang masih berusia delapan tahun itu adalah pewaris takhta di urutan ketiga, setelah Pangeran Charles dan Pangeran William.
Pangeran George juga dikabarkan sudah mulai disiapkan untuk menjadi seorang raja.
Namun, bisakah Pangeran George memutuskan untuk tidak menjadi raja?
Baca Juga: Kenapa Pangeran Charles Bisa Dipanggil Raja George Saat Sudah Naik Takhta Nanti?
Jika Pangeran George memutuskan mundur dari takhta, siapakah penggantinya?
Dr Craig Prescott, seorang ahli kontitusi di Universitas Bangor, menjelaskan secara teori putra Kate Middleton itu dapat memutuskan untuk tidak menjadi raja.
Jika George ingin mundur dari takhta, dia harus memutuskan sebelum kematian Pangeran William.
Baca Juga: Link Live Streaming Persipura Jayapura vs Madura United Malam Ini Pukul 20.45 WIB
"Jadi, Pangeran George harus membuat keputusan itu sebelum ayahnya Pangeran William meninggal," tutur Dr Craig Prescott, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman express.co.uk.
Meskipun tidak dipandang dengan baik oleh anggota keluarga kerajaan dan sebagian masyarakat, ada preseden di keluarga kerjaan untuk turun takhta.
Seperti misalnya, Raja Edward VIII yang turun takhta pada tahun 1936.
Baca Juga: Polisi Periksa Oknum Filler Payudara Terkait Tewasnya Seorang Wanita di Hotel Mangga Besar
Mahkota itu secara tidak terduga diberikan kepada adik laki-laki Edward, Duke of York, yang menjadi Raja George VI setelah naik takhta.
"Inilah yang terjadi ketika Edward VIII turun takhta," kata Dr Craig.
Sama halnya, cicit Ratu Elizabeth II itu juga dapat memutuskan untuk menyerahkan mahkota dan memberi jalan bagi saudara perempuannya untuk memerintah sebagai ratu.
Baca Juga: Tes Psikologi: Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Bahwa Kamu Orang yang Setia
Jika ini masalahnya, adik Pangeran George, Putri Charlotte akan menjadi ratu, sama seperti Ratu Elizabeth II saat ini.
"Kemudian Parlemen dapat meloloskan undang-undang yang membuat garis berikutnya, Putri Charlotte menjadi ratu (dengan asumsi dia ingin melakukannya)," kata ahli konstitusi tersebut.***