Ilmuwan Rusia Klaim Bahwa Kemungkinan Tiongkok Ciptakan Virus Corona Makin Terlihat Jelas

27 April 2020, 10:45 WIB
BANGUNAN Wuhan Institute of Virology yang menjadi laboratorium virus paling canggih di Tiongkok.* / /AFP/Hector RETAMAL

PIKIRAN RAKYAT - Seorang ahli mikrobiologi Rusia terkemuka mengklaim bahwa virus corona adalah hasil dari ilmuwan Wuhan yang melakukan hal gila di laboratorium mereka.

Pakar terkenal dunia Profesor Petr Chumakov mengklaim tujuan peneliti Wuhan yakni mempelajari patogenisitas virus, dan bukan dengan sengaja untuk menciptakan virus pembunuh manusia.

Ia kemudian mengklaim bahwa penelitian virus corona jenis baru ini sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu.

Baca Juga: Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19, Pesepeda asal Bandung Tetap Ngabuburit

"Di Tiongkok, para ilmuwan di Laboratorium Wuhan telah secara aktif terlibat dalam pengembangan berbagai varian virus corona selama lebih dari sepuluh tahun," ujar Chumakov.

Dia mengatakan Tiongkok seharusnya tdak melalukan penelitian dengan tujuan untuk menciptakan varian patogen, namun cukup untuk mempelajari patogenisitas mereka saja.

Chumakov mengatakan bahwa para peneliti Wuhan telah melakukan hal yang benar-benar gila.

Ia mengklaim bahwa peneliti Wuhan itu telah memasukkan genom, yakni yang bisa memberi kemampuan virus untuk menginfeksi manusia.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Kabar Tidak Ada Positif Corona di Aceh, Tinjau Kebenarannya

Ia mengatakan bahwa secara perlahan, kemungkinan bahwa virus corona ini dibuat semakin terlihat jelas.

"Ada beberapa sisipan, yaitu, penggantian urutan alami genom, yang memberinya sifat khusus," ujar Chumakov.

Ia bertanya-tanya kepada orang yang terlambat untuk menyadari hal tersebut dan mengatakan bahwa penyelidikan terhadap kasus Covid-29 ini harus tetap dilakukan.

"Saya pikir penyelidikan akan tetap dilakukan, sebagai akibatnya akan dikembangkan aturan baru yang mengatur pekerjaan dengan genom virus berbahaya tersebut," imbuhnya seperti yang diberitakan oleh situs Daily Mail.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Mendag Sebut UMKM Tetap Ekspor Rumput Laut ke Korea Selatan

Namun meski begitu, ia mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyalahkan siapa pun dalam hal ini.

Dia mengatakan bahwa Tiongkok menciptakan virus tersebut bukan untuk berniat jahat namun kemungkinan sebagai vaksin HIV.

Profesor Chumakov juga memiliki pandangan sama dengan Pusat Penelitian Federal Rusia untuk Penelitian dan Pengembangan Persiapan Immunobiologis.

"Dalam situasi di mana tidak ada informasi yang cukup yang didukung dan diperiksa oleh sains, kami pikir itu tidak dapat diterima. Tidak mungkin, tanpa alasan menuduh siapa pun," kata Dmitry Peskov, Juru Bicara Vladimir Putin.

Baca Juga: Jadwal dan Materi Belajar dari Rumah pada Senin, 27 April 2020 di TVRI

Sebelumnya Veronika Skvortsova, kepala Badan Medis-Biologis Federal (FMBA) dan mantan Menteri Kesehatan Putin, ditanya apakah virus pandemi itu dapat dibuat oleh manusia.

"Pertanyaan ini tidak mudah. Itu menuntut penelitian yang sangat menyeluruh. Tidak ada versi yang bisa dikesampingkan," ujar Veronika.

Ia mengatakan bahwa sejumlah fragmen membedakan virus ini dengan SARS. Kedua virus tersebut memiliki kesamaan sekitar 94 persen.

Oleh karenanya, ia mengimbau untuk dilakukannya penelitian yang sangat serius.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler