Ada Penyusup Cabul, Singapura Tangguhkan Penggunaan Aplikasi Zoom

11 April 2020, 16:35 WIB
Aplikasi telekonfrensi Zoom. //New York Post

PIKIRAN RAKYAT - Aplikasi Zoom yang kian populer sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi Covid-19, sedang diselidiki pihak Kementerian Pendidikan Singapura (MOE).

Penyelidikan ini dilakukan setelah munculnya pelanggaraan dalam salah satu kelas online yang menampilkan gambar cabul, ketika pembelajaran guru dan siswa berlangsung dalam video konferensi tersebut.

Dilansir Reuters, seorang orangtua yang mengaku sebagai Ms Loh memberikan penjelasan berdasarkan penuturan putrinya.

Baca Juga: Dianggap Pembawa Covid-19, WNA Diintimidasi hingga Tinggal di Kolong Jembatan

Saat itu putrinya yang berada di kelas sekolah menengah pertama, tengah mengikuti pelajaran geografi.

Dua pria menyusup dalam konferensi video Zoom menampilkan gambar-gambar cabul serta meminta siswa wanita memotret diri mereka sendiri.

“Saya sangat senang dia menceritakan kejadian itu kepada saya. Dia sepertinya berusaha untuk tidak mempermasalahkannya, tapi saya katakan kepadanya dia harus takut dengan insiden seperti itu, karena ini tidak normal, dan mungkin bahkan ilegal," katanya.

Baca Juga: Sempat Terlibat Kejar-kejaran, Kendaraan Taksi Online Dibakar Massa

Pada saat yang bersamaan, Ms Loh (47) yang juga merupakan seorang pegawai negeri langsung menindaklanjuti pembelajaran online yang menggunakan aplikasi tersebut.

Ia mengatakan bahwa guru segera mengakhiri sesi, dan layar aplikasi Zoom dalam pembelajaran jarak jauh tersebut malah menunjukkan pemberitahuan "kerusakan telah terjadi".

"Kelas, atau setidaknya putriku, melihat foto-foto cabul, dan mendengar apa yang diminta orang-orang itu," katanya.

Baca Juga: PSBB Mulai Berlaku Sehari, Sejumlah Pelanggar Ditindak Secara Persuasif

Tak mau kejadian ini terulang kembali, dirinya langsung memberikan pengakuan kepada pihak yang lebih berwenang hingga tembus ke Kementerian Pendidikan Singapura (MOE).

MOE mengatakan pihaknya akan langsung menindaklanjuti pelanggaran tersebut dan menangguhkan penggunaan aplikasi tersebut.

"Sebagai tindakan pencegahan, para guru kami akan menangguhkan penggunaan Zoom mereka sampai masalah keamanan ini diselesaikan," kata Aaron Loh, direktur Divisi Teknologi Pendidikan di MOE kepada Channel News Asia.

Baca Juga: Serius Perangi Corona, Pemkot Tasikmalaya Pertegas Warga di Pasar-pasar Gunakan Masker

Dirinya menggambarkan kasus tersebut sebagai salah satu "insiden yang serius". Bahkan pihaknya akan mengajukan laporan polisi jika diperlukan.

Loh juga mengatakan bahwa pihaknya akan memberi saran lebih lanjut kepada guru tentang protokol keamanan seperti mensyaratkan login yang aman dan tidak membagikan tautan pertemuan di luar siswa di kelas.***

 
Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler