Pertama dalam Sejarah Medis, Transplantasi Organ Babi ke Manusia Berhasil Dilakukan di Maryland

11 Januari 2022, 18:51 WIB
ILUSTRASI - Seorang pasien bernama David Bennett asal Amerika menerima transplantasi jantung babi untuk menyelamatkan nyawanya.* /Pixabay/ Sasint

PR TASIKMALAYA – Pertama dalam sejarah medis, seorang dokter berhasil melakukan transplantasi jantung babi ke pasien untuk menyelamatkan nyawanya.

Operasi transplantasi jantung babi ke pasien ini berlangsung di salah satu rumah sakit di Maryland, Amerika Serikat.

Pasien pun diketahui menunjukkan perkembangan yang baik setelah 3 hari usai operasi transplantasi jantung babi yang diterimanya.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari New York Post, dokter dari University of Maryland Medical Center mengatakan bahwa transplantasi jantung dari gen hewan yang telah dimodifikasi dapat berfungsi dengan baik di tubuh manusia, tanpa penolakan.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Kelinci, Kucing, atau Anjing yang Kamu Lihat? Ungkap Indentitas Asli Dirimu

Pasien diketahui bernama David Bennett diberitahu bahwa tidak ada jaminan bahwa prosedur ini akan berhasil.

Namun, ia sekarat dan tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung manusia, sehingga ia tidak punya pilihan lain.

“Pilihannya adalah meninggal atau melakukan transplantasi ini. Saya ingin hidup. Saya tahu ini adalah keputusan yang berat, namun ini pilihan terakhir saya,” ujar Bennett sebelum operasi.

Lebih lanjut, dikatakan bahwa ada kekurangan yang besar ketika manusia mendonasikan organnya untuk transplantasi, hal ini membawa para ilmuwan untuk mulai mencaritahu cara menggunakan organ hewan.

Baca Juga: Ada Aktor Spider-Man yang Ditawari $100 untuk Meninju Wajah Tobey Maguire, Siapa?

Tahun lalu, ada sekitar 3.800 transplantasi jantung di Amerika Serikat.

“Jika ini berhasil, maka akan selalu ada persediaan organ bagi pasien yang menderita,” ujar Dr. Muhammad Mohiuddin, direktur ilmiah dari Universitas Maryland untuk program transplantasi hewan-manusia.

Namun, pada percobaan sebelumnya atau xenotransplantation disebut gagal. Hal itu terjadi karena tubuh korban dengan cepat menolak organ hewan.

Tercatat pada 1984, Baby Fae, seorang bayi hidup selama 21 hari dengan jantung babon.

Baca Juga: Herry Wirawan Dituntut Hukuman Mati Hingga Dikebiri, 2 Hal Ini yang Memberatkan

Pada kesempatan ini, terdapat perbedaan bahwa operasi dilakukan menggunakan jantung babi.

Bukan hanya itu, bagian gula yang ada di dalam sel yang bertanggungjawab pada penolakan organ juga telah dikeluarkan.

Banyak perusahaan biologi tengah mengembangkan organ babi untuk transplantasi manusia, salah satunya yang digunakan pada operasi pada Jumat lalu, datang dari Revivicor, cabang dari United Therapeutics.

“Saya pikir Anda dapat menggolongkannya sebagai batas kejadian,” ujar Dr. David Klassen, Kepala petugas medis UNOS mengatakan tentang operasi transplantasi Maryland.

Baca Juga: Big Match Inter Milan vs Juventus di Supercoppa Italia: Prakiraan Formasi, Susunan Pemain, dan Skor Akhir

Klassen juga memperingatkan bahwa ini hanyalah salah satu langkah awal untuk menelusuri xenotransplantation yang mungkin akhirnya bekerja.

The Food and Drug Administration mengizinkan operasi semacam ini kepada pasien jika tidak ada pilihan penanganan lain.

“Bergegas menggunakan transplantasi hewan-manusia tanpa informasi ini tidak disarankan,”ujar Karen Maschke.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler