Cegah Omicron, Prancis Larang Perjalanan Tak Penting ke Inggris dan Sebaliknya

17 Desember 2021, 08:22 WIB
Ilustrasi vaksin. Prancis larang perjalanan ke dan dari Inggris. /Unsplash/Mufid Majnun

PR TASIKMALAYA - Prancis mengatakan pada Kamis (16 Desember 2021), akan melarang perjalanan yang tidak penting ke dan dari Inggris.

Hal itu dilakukan Prancis dalam upaya untuk menghindari penyebaran varian Covid-19 Omicron.

Pemerintah Prancis mengungkap larangan itu akan mulai diberlakukan pada Sabtu tengah malam waktu setempat.

Pelancong nantinya harus mempunyai alasan penting untuk bepergian ke atau dari Inggris. Berlaku untuk yang sudah divaksinasi atau yang belum.

Baca Juga: Netizen Indonesia Salah Lapak! Ingin Belasungkawa ke Laura Anna Malah Instagram Jurnalis Brazil yang Diserbu

“Orang tidak dapat bepergian karena alasan wisata atau profesional," demikian pemerintah, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari NST.

Warga negara Prancis dan UE masih dapat kembali ke Prancis dari Inggris, tetapi harus menyertakan bukti tes Covid-19 yang negatif kurang dari 24 jam, dan akan jalani karantina.

Juru bicara pemerintah Gabriel Attal mengatakan kepada televisi BFM bahwa pembatasan baru akan cukup ketat.

"Orang-orang (kembali) harus mendaftar di aplikasi dan harus mengasingkan diri di tempat yang mereka pilih selama tujuh hari - dikendalikan oleh pasukan keamanan - tetapi ini dapat dipersingkat menjadi 48 jam jika tes negatif disertakan," kata Attal.

Baca Juga: Steffi Zamora Ungkap Kesedihan di Tinggal oleh Sahabatnya Laura Anna

Kebijakan itu bertujuan untuk mencegah penyebaran varian baru Covid-19, Omicron.

Diketahui, Inggris pada Rabu mencatat rekor 78.610 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi laboratorium.

Sementara itu, para ilmuwan memperkirakan bahwa Omicron diyakini menyebar jauh lebih cepat daripada varian Delta yang dominan saat ini.

"Terserah masing-masing negara untuk memutuskan pendekatan mereka," kata juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat menanggapi pembatasan yang dilakukan Prancis.

Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1035: Sosok King Terungkap, Kekalahannya Tak Terelakkan Lagi?

"Kami telah mempertahankan bahwa perjalanan ke luar negeri akan berbeda tahun ini dan bahwa negara-negara dapat memberlakukan tindakan perbatasan dalam waktu singkat," tambahnya.

Tetapi, sejumlah warga sentimen terhadap kebijakan baru tersebut.

"Saya yakin ini politis... ini adalah cara untuk membuat segalanya jauh lebih rumit," kata Susan Etchecopar, seorang pensiunan Inggris, kepada AFP.

"Tapi itu tidak normal bagi orang-orang seperti saya dan yang lainnya di sini, yang pergi ke Inggris Raya untuk melihat keluarga kami - saya akan bersama keluarga saya," sambungnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: New Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler