Markas Besar Partai di Tunisia Kebakaran, Satu Meninggal dan 18 Lainnya Luka-luka

10 Desember 2021, 14:14 WIB
Ilustrasi kebakaran. Markas besar partai di Tunisia alami kebakaran pada Kamis, 9 Desember 2021. /Pexels/Pixabay

PR TASIKMALAYA - Markas besar partai Ennahda di Tunisia mengalami kebakaran pada Kamis, 9 Desember 2021.

Setidaknya ada satu orang yang tewas dan 18 lainnya luka-luka, termasuk dua tokoh terkemuka partai Ennahda, dalam kebakaran itu.

Jumlah korban dalam insiden kebakaran itu berdasarkan keterangan dari pihak berwenang dan anggota partai.

Ennahda mengatakan di Facebook bahwa salah satu aktivisnya yang lahir pada tahun 1970, tewas dalam kebakaran tersebut.

Baca Juga: Tes Karakter: Jangan Sampai Kepribadianmu Diketahui Hanya dengan Cara Mengepalkan Tangan

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Arabiya, tubuh korban yang tewas itu ditemukan di dalam gedung dengan kondisi yang "hangus".

Mantan perdana menteri dan Wakil Presiden Ennahda Ali Laaryadh dirawat di rumah sakit setelah melompat dari lantai dua gedung itu untuk menghindari kobaran api.

Demikian juga dengan kepala dewan penasihat Abdelkarim Harouni.

Seorang koresponden AFP melihat asap keluar dari jendela gedung di pusat Tunis saat orang-orang memanjat keluar.

Baca Juga: Deretan Artis KPop yang Masuki Tangga Lagu Akhir Tahun Hot Albums Billboard Jepang 2021, BTS Urutan Pertama

Belum jelas bagaimana kebakaran bisa terjadi.

Presiden partai Rached Ghannouchi, ketua parlemen Tunisia yang ditangguhkan, tidak berada di gedung pada saat itu, kata seorang pejabat partai Mondher Lounisi.

Ennahdha merupakan gerakan oposisi terlarang di bawah diktator Zine El Abidine Ben Ali.

Gerakan ini telah menjadi kekuatan terbesar di parlemen Tunisia sejak tak lama setelah revolusi negara itu tahun 2011.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Cermin untuk Ketahui Apa yang Orang Lain Pikirkan Tentang Anda

Mereka memainkan peran sentral dalam politik nasional sampai Presiden Kais Saied memecat pemerintah, menangguhkan majelis dan merebut serangkaian kekuasaan pada 25 Juli.

Kebakaran itu terjadi tiga hari setelah partai tersebut memperingatkan bahwa mereka menghadapi kampanye ‘fitnah’ yang diatur.

Kampanye fitnah itu bertujuan untuk menutup mereka dari politik nasional.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler