Menhan AS Sebut Tiongkok Tengah Siapkan Banyak Senjata Nuklir: Langkah untuk Menjadi Pesaing Sejawat

6 Desember 2021, 12:57 WIB
Menhan AS, Lloyd Austin, mengutarakan bahwa Tiongkok saat ini tengah mempersiapkan banyak senjata nuklir untuk menjadi pesaing sejawat. /Reuters/

PR TASIKMALAYA – Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Lloyd Austin, memperingatkan bahwa militer Tiongkok sedang dalam langkah untuk menjadi pesaing sejawat bagi angkatan bersenjata Amerika Serikat.

Pasalnya, Menhan AS mengatakan bahwa Tiongkok kini bergerak cepat untuk mengumpulkan banyak senjata nuklir dengan kecepatan sangat tinggi.

Namun, Menhan AS itu juga memperkecil kemungkinan Perang Dingin baru dan menekankan diplomasi dan pencegahan sebagai strategi AS untuk bersaing dengan Tiongkok.

Berbicara di Forum Pertahanan Nasional Reagan di California, Menhan membahas upaya Tiongkok yang ia sebut semakin tegas dan otokratis untuk menjungkirbalikkan dominasi AS dalam tatanan global.

Baca Juga: Soal Kasus Novia Widyasari yang Bunuh Diri, Kemenpppa Singgung RUU PKS agar Segera Disahkan

Bagian dari ancaman itu termasuk tujuan untuk mengumpulkan seribu hulu ledak nuklir di gudang senjatanya pada akhir dekade ini.

"Kami telah melihat dua dekade modernisasi yang sangat berbahaya oleh Tentara Pembebasan Rakyat," kata Austin, merujuk pada militer Tiongkok.

“Dan militer Tiongkok sedang dalam langkah untuk menjadi pesaing sejawat Amerika Serikat di Asia dan, akhirnya, di seluruh dunia,” tambahnya, seperti dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Mail.

Selain membangun persenjataan nuklirnya, Austin mengatakan Tiongkok membuat kemajuan pesat di luar angkasa dan dunia maya.

Baca Juga: Cara Membuat Korea Rice Cake Hanya dengan 5 Bahan Ala Chef Devina Hermawan

"Sekarang, kami selalu menilai tidak hanya kemampuan tetapi juga niat dan tindakan," ujar Austin.

“Dan para pemimpin Partai Komunis Tiongkok semakin vokal tentang ketidakpuasan mereka dengan tatanan yang berlaku dan tentang tujuan mereka menggusur Amerika dari peran kepemimpinan globalnya,” tandasnya.

Austin menuduh Beijing menyalahgunakan teknologi untuk memajukan agenda represifnya di dalam negeri dan mengekspor alat-alat otokrasi ke luar negeri.

Sementara itu, pakar pertahanan global telah menyatakan kekhawatirannya pada ekspansi militer Tiongkok dan Rusia pada tingkat yang tidak terlihat sejak akhir Perang Dunia II.

Baca Juga: Novia Widyasari Diperkosa hingga Hamil, Ernest Prakasa: Kenang Namanya, Melawan Atas Namanya

Hal itu mendorong beberapa orang untuk berspekulasi bahwa dunia sedang dalam tahap awal Perang Dingin baru.

Tetapi Austin menyatakan bahwa AS sedang berusaha untuk memenuhi tantangan baru ini sambil menghindari konflik yang dapat memiliki efek riak yang menghancurkan pada jutaan orang.

“Kami tidak mencari konfrontasi atau konflik. Dan seperti yang berulang kali dijelaskan oleh Presiden Biden, kami tidak mencari Perang Dingin baru atau dunia yang terbagi menjadi blok-blok kaku," jelas Austin.

“Jadi ya, kami menghadapi tantangan yang berat. Tetapi Amerika bukanlah negara yang takut akan persaingan. Dan kita akan menghadapi yang satu ini dengan keyakinan dan tekad, bukan panik dan pesimisme,” tegasnya.

Baca Juga: Soal Pemalakan Sopir Truk di Tomang, Polisi Imbau Pengendara Melapor

Sebaliknya dia mengatakan pendekatan AS akan menjadi salah satu pencegahan, dan untuk membangun pagar pembatas akal sehat.

"Kami akan selalu siap untuk menang dalam konflik tetapi pertahanan Amerika akan selalu berakar pada tekad kami untuk mencegah konflik," ujarnya.

“Jadi kami secara aktif mencari jalur komunikasi terbuka dengan para pemimpin pertahanan Tiongkok, terutama dalam krisis.

“Dan baik antara diplomat kami dan militer kami, kami mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan untuk mencegah salah perhitungan,” tuturnya.

Baca Juga: Kate Middleton Ultimatum Pangeran William karena Gaya Hidupnya yang ‘Terlampau Riang’

Dia juga berusaha meyakinkan Beijing bahwa AS tidak ingin membangun aliansi gaya NATO melawan Tiongkok dan juga tidak akan membuat negara memihak.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler