Buntut Kasus Peng Shuai, WTA Sebut akan Tangguhkan Turnamen Tenis di Tiongkok

2 Desember 2021, 19:04 WIB
WTA mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan turnamen tenis di Tiongkok karena khawatir kesejahteraan Peng Shuai dan atlet lain. /Reuters/Edgar Su/

PR TASIKMALAYA – Asosiasi Tenis Wanita (WTA) mengatakan bahwa mereka akan segera menangguhkan turnamen di Tiongkok.

Keputusan WTA itu karena kekhawatiran atas perlakuan Tiongkok terhadap mantan atlet tenis nomor satu dunia ganda, Peng Shuai, dan keselamatan pemain lainnya.

Keputusan itu, yang disambut oleh banyak pemain tenis dan mantan pemain tenis, dapat merugikan WTA hingga triliunan rupiah dalam penyiaran dan sponsor.

Keberadaan Peng Shuai menjadi perhatian internasional, termasuk WTA, setelah hampir tiga minggu tidak terlihat di depan umum.

Baca Juga: Intip Spoiler Snowdrop Episode 1, Im Soo Ho dan Eun Young Ro Bertemu Pertama Kalinya

Peng Shuai menghilang setelah dia memposting pesan di media sosial pada awal November yang menuduh bahwa mantan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Zhang Gaoli telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Baik Zhang, yang pensiun pada tahun 2018, maupun pemerintah Tiongkok tidak mengomentari tuduhan Peng Shuai dan topik tersebut telah diblokir dari diskusi langsung di internet Tiongkok.

"Saya tidak melihat bagaimana saya bisa meminta atlet kami untuk bersaing di sana ketika Peng Shuai tidak diizinkan untuk berkomunikasi secara bebas dan tampaknya telah ditekan untuk membantah tuduhan penyerangan seksualnya," kata Kepala Eksekutif WTA Steve Simon.

“Mengingat keadaan saat ini, saya juga sangat prihatin dengan risiko yang dapat dihadapi semua pemain dan staf kami jika kami mengadakan acara di Tiongkok pada 2022,” tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Baca Juga: Jadwal Tayang Snowdrop, Drama Korea Terbaru yang Dibintangi Jisoo BLACKPINK

Keputusan itu muncul saat Beijing bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Februari mendatang.

Kelompok hak asasi global dan lainnya telah menyerukan pemboikotan Olimpiade Beijing atas catatan hak asasi manusia Tiongkok.

Peng Shuain terlihat muncul pada pertengahan November saat makan malam bersama rekannya dan turnamen tenis anak-anak di Beijing melalui foto dan video yang diterbitkan oleh jurnalis media pemerintah Tiongkok dan penyelenggara turnamen.

Pada 21 November, Presiden IOC Thomas Bach juga melakukan panggilan video selama 30 menit dengan Peng Shuai di mana dia mengatakan kepada Bach bahwa dirinya aman dengan keluarga dan teman-teman.

Baca Juga: Spoiler Now We Are Breaking Up Episode 7: Ha Young Eun Mulai Jatuh Hati pada Yoon Jae Guk

Tetapi Simon mengatakan mereka tidak yakin semuanya baik-baik saja dengan Peng Shuai.

"Meskipun kita sekarang tahu di mana Peng, saya sangat ragu bahwa dia bebas, aman, dan tidak tunduk pada sensor, paksaan, dan intimidasi," tutur Simon.

"WTA telah menjelaskan apa yang dibutuhkan di sini, dan kami mengulangi seruan kami untuk penyelidikan penuh dan transparan atas tuduhan penyerangan seksual Peng Shuai," ia menambahkan.

Kedutaan Tiongkok di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Termasuk Hellbound, Ini Dia 4 Drama Korea Horor yang Terinspirasi dari Webtoon

Simon, yang mengambil alih sebagai kepala WTA pada tahun 2015, menyebut situasi dengan Peng Shuai yang menuntut tanggapan.

Petenis Amerika dan pendiri WTA Billie Jean King termasuk di antara mereka yang bertepuk tangan atas pengumuman WTA.

"WTA telah memilih untuk berada di sisi kanan sejarah dalam membela hak-hak para pemain kami," kata King dalam sebuah pernyataan.

"Ini adalah alasan lain mengapa tenis wanita adalah pemimpin dalam olahraga wanita," ungkapnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler