PR TASIKMALAYA - Tujuh orang meninggal dan 12 lainnya dibawa ke rumah sakit setelah minum alkohol dari disinfektan di Kamboja.
Kementerian Kesehatan Kamboja mengatakan tujuh orang, yang merupakan pekerja migran, tewas setelah mencampur alkohol dengan air dan minuman ringan di kamp karantina virus corona.
Para korban merupakan pekerja migran yang baru kembali dari tempat mereka bekerja di Thailand.
Baca Juga: Isi Souvenir Pernikahan Ria Ricis-Teuku Ryan Sama dengan Lesti Kejora, Istri Uya Kuya: Aduh…
Mereka terlebih dahulu harus menjalani karantina di kamp karantina di barat laut provinsi Banteay Meanchey, karena baru tiba dari Thailand.
Di situlah para pekerja mencampur atau mengoplos disinfektan - yang harusnya digunakan untuk pencegahan virus corona - kemudian diminum.
Mereka kemudian mengeluh sakit kepala, pusing dan kesulitan bernafas setelah meminum oplosan itu pada Selasa dan Rabu (9-10 November).
Para ahli mengumpulkan sampel barang bukti untuk membawanya ke laboratorium di Phnom Penh untuk dianalisis.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Independent, Kamboja mulai dibuka kembali bulan ini.
Negara itu mengumumkan pembukaan kembali secara bertahap untuk turis asing yang divaksinasi penuh mulai 30 November.
Baca Juga: Tasya Kamila Ungkap Perjuangan Randi Bachtiar hingga Terbebas dari Kanker Limfoma Hodgkin
Program ini akan memungkinkan para pengunjung untuk melewati karantina jika mereka tinggal setidaknya lima hari di area yang ditentukan, Kementerian Pariwisata mengumumkan.
Daerah pertama adalah dua provinsi tepi laut, Sihanoukville dan Koh Kong, di Teluk Thailand.
Pada saat kedatangan, pengunjung harus menunjukkan bukti bahwa mereka telah divaksinasi dan mengikuti tes cepat Covid-19.
Mereka dapat melanjutkan tanpa karantina jika hasilnya negatif.
Kamboja telah mencatat sekitar 119.000 kasus virus corona.
Juga, mencatat sekitar 2.856 kematian sejak awal pandemi.***