Taliban Membunuh 13 Orang Etnis Hazara, di Antara Korbannya Terdapat Seorang Gadis Berusia 17 Tahun

6 Oktober 2021, 10:43 WIB
Ilustrasi. Sebanyak 13 orang dari etnis Hazara dibunuh oleh kelompok Taliban di Desa Kahor, Provinsi Daykundi Afghanistan. /REUTERS/Jorge Silva

PR TASIKMALAYA – Pasukan Taliban membunuh 13 orang etnis Hazara, kebanyakan korbannya adalah tentara Afghanistan yang telah menyerah kepada pemberontak.

Berdasarkan penyelidikan Amnesty International, peristiwa pembunuhan yang dilakukan Taliban terhadap etnis Hazara tersebut terjadi di Desa Kahor, Provinsi Daykundi Afghanistan Tengah pada 30 Agustus lalu.

Adapun, korban pembunuhan Taliban terhadap etnis Hazara itu terdiri dari 11 orang anggota pasukan keamanan nasional Afghanistan.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini Rabu, 6 Oktober 2021: Trans TV, SCTV, NET TV, dan TVRI, Ada Film 'Logan Lucky'

Sementara itu, dua orang lainnya merupakan warga sipil yang salah satunya merupakan seorang gadis berusia 17 tahun.

Pembunuhan terjadi sekitar dua minggu setelah Taliban menguasai Afghanistan dalam kampanye kiblat, yang puncaknya terjadi pengambilalihan Kabul.

Ketika peristiwa pembunuhan terjadi, para pemimpin Taliban berusaha menyakinkan warga Afghanistan bahwa mereka telah berubah.

Baca Juga: Ikatan Cinta 6 Oktober 2021: Bukan Papa Surya, Om Tama Bongkar Sosok Ayah Andin yang Sebenarnya

Pemimpin Taliban meyakinkan, bahwa kini mereka telah berubah dari aturan keras sebelumnya di negara itu pada akhir 1990-an.

Pernyataan Taliban tersebut tentunya menjadi pertanyaan besar, apakah memang benar mereka kini toleran kepada inklusivitas terhadap perempuan dan etnis minoritas yang di antaranya adalah etnis Hazara Syiah.

Namun, ternyata Taliban tetap memberlakukan aturan pembatasan ketat terhadap perempuan.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini Rabu, 6 Oktober 2021 di RCTI, GTV, MNC TV, dan Indosiar: Ada 'Fast & Furious: Tokyo Drift'

Hal tersebut ditunjukkan ketika Taliban mengisi seluruh posisi di pemerintahan dengan 100 persen laki-laki.

Tentu saja apa yang dilakukan oleh Taliban atas diskriminasi terhadap perempuan tersebut, membuat kekecewaan dari masyarakat internasional.

Sementara itu, etnis Hazara sendiri berjumlah sembilan persen dari 36 juta penduduk Afghanistan.

Baca Juga: Instagram Lina Mukherjee Menghilang, Benarkah Imbas Lesti Kejora dan Rizky Bilar akan Somasi para Penghujat?

Etnis Hazara sering menjadi sasaran, pasalnya mereka merupakan kelompok Muslim Syiah di negara yang mayoritasnya Muslim Sunni.

“Eksekusi berdarah dingin ini (dari Hazara) adalah bukti bahwa Taliban melakukan pelanggaran mengerikan yang sama, seperti yang mereka lakukan sebelumnya di Afghanistan,” tutur Agnes Callamard selaku Sekertaris Jenderal Amnesty seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada 6 Oktober 2021 dari The Indian EXPRESS.

Terkait dengan pernyataan dan peristiwa tersebut, Zabihullah Mujahid dan Bilal Karimi selaku Juru Bicara Taliban tidak mau memberikan tanggapannya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Daun Telinga Ungkap Karakter dan Kelebihan Diri Anda, Salah Satunya Kuat dan Gigih

Sebelumnya, pada tanggal 30 Agustus lalu diperkirakan sebanyak 300 pasukan Taliban tiba dalam konvoi di dekat Desa Dahani Qul.

Di wilayah dekat Desa Dahani Qul tinggal beberapa anggota pasukan keamanan tinggal bersama keluarganya.

Ketika para pasukan keamanan berusaha meninggalkan daerah tersebut bersama keluarga, pasukan Taliban justru melepaskan tembakan ke arah kerumunan.

Baca Juga: Denny Darko Prediksi Pasangan Atta-Aurel dan Billar-Lesti Akan Terjun ke Dunia Politik, Kenapa?

Akibatnya, seorang gadis berusia 17 tahun bernama Masuma tewas seketika.

Berdasarkan laporan, Taliban terus menembak ketika keluarga-keluarga anggota pasukan keamanan mencoba melarikan diri.

Setelah sembilan orang pasukan keamanan menyerah, Taliban membawa mereka ke lembah sungai terdekat dan membunuh mereka.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Dilihat Pertama Ungkap Sifat Terbaik Diri, Salah Satunya Baik Hati

Amnesty mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan verifikasi dan bukti video yang diambil setelah peristiwa pembunuhan terjadi.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: The Indian Express

Tags

Terkini

Terpopuler