Stres Akibat Pandemi Covid-19, Bocah 8 Tahun di Inggris Ini Cabuti Rambutnya hingga Hampir Botak

28 September 2021, 13:27 WIB
ILUSTRASI - Seorang bocah berusia 8 tahun di Inggris mencabuti rambutnya hingga hampir botak karena stres akibat pandemi. /Pexels.com/Meruyert Gonullu

PR TASIKMALAYA – Seorang bocah berusia delapan tahun di Inggris hampir botak setelah stres akibat pandemi dan sekolah yang terganggu, hingga membuatnya terus-terusan mencabuti rambut.

Bocah bernama Amelia Mansie, dari Bristol itu, awalnya mencabut bulu matanya setelah menjadi tertekan selama penguncian secara nasional pertama kali di Inggris.

Usai mencabuti bulu mata, bocah tersebut kemudian melanjutkan untuk mencabut rambut di kepalanya.

Baca Juga: Salut! Bukan Cuma Orang Biasa, Hantu Malaysia pun Ikuti Protokol Kesehatan Covid-19

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Mail, hal itu diutarakan oleh sang ibu, Jemma, yang menyebut bahwa Amelia akhirnya didiagnosis dengan trikotilomania.

Akan tetapi, terlepas dari diagnosisnya dan sekolah yang kembali dibuka, anak gadis itu belum mampu menghilangkan kebiasaannya.

Trikotilomania, yang diperkirakan mempengaruhi hingga satu dari 50 orang pada tingkat yang berbeda-beda, membuat orang-orang mengembangkan dorongan kuat untuk mencabuti rambut mereka sendiri.

Baca Juga: Sikap Diam Lesti Kejora saat Dihujat Dapatkan Pujian dari Ustaz Adam Ilyasin: Patut untuk Dicontoh

Ini mirip dengan gangguan obsesif kompulsif (OCD) dan biasanya dipicu oleh stres, kecemasan atau trauma.

Amelia kini hanya memiliki beberapa helai rambut panjang yang tersisa di bagian belakang kepalanya dan tidak akan meninggalkan rumahnya tanpa mengenakan bandana atau wig.

"Saya merasa sangat emosional melihatnya. Saya tahu bahwa dia masih cantik luar biasa, tetapi ketika saya mencuci kepalanya, itu membuat saya sangat sedih untuknya,” ungkap sang ibu.

Baca Juga: Terawang Hubungan Ria Ricis dan Teuku Ryan, Wirang Birawa Merasa Heran: Agak Aneh Sekali…

Ibunya menambahkan bahwa Amelia telah menjadi sasaran para perundung akibat  kerontokan rambutnya sejak kembali ke sekolah.

NHS mengatakan kondisi ini paling sering terjadi pada gadis remaja dan wanita muda dan bisa terasa seperti bentuk kecanduan.

Tanda-tanda pertama kondisi Amelia adalah mencabut bulu matanya sebulan setelah penguncian pertama tahun lalu, yang menurut ibunya dipicu oleh pembatasan virus corona.

Baca Juga: Mengejutkan! Ini Hasil Analisa Roy Suryo Terhadap Video Pernikahan Siri Lesti Kejora dan Rizky Billar

"Dia tidak bisa melihat teman dan keluarganya, stres homeschooling dengan ibu dan ayah yang bukan guru. Banyak perubahan baginya,” jelas sang ibu.

Ibunya berkata bahwa dirinya mencoba untuk tidak terlalu memikirkan hal itu ketika Amelia mulai mencabut beberapa bulu mata, tetapi putrinya akhirnya tidak memiliki bulu mata sama sekali.

Dan kebiasaan Amelia terus berkembang hingga selama penguncian wilayah lagi, dia mulai mencabuti rambut di kepalanya.

Baca Juga: Ditanya Soal Kemungkinan Nikah Siri dengan Ria Ricis, Teuku Ryan Beri Jawaban Menohok: Astaghfirullah…

Kondisi bocah delapan tahun itu menjadi sangat buruk sehingga dia mencabut hampir semua rambutnya.

“Meskipun dia awalnya tampak santai tentang kebiasaan menarik rambutnya, Amelia tidak lagi memiliki kepercayaan diri untuk meninggalkan rumah tanpa mengenakan bandana atau wignya,” kata Jemma.

Setelah meneliti tindakan putrinya dan diperiksakan kw dokter, dia tahu bahwa Amelia menderita trikotilomania.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler