Keadaan Politik Kian Kacau, PM Malaysia Muhyiddin Yassin Pilih Mundur dari Jabatannya

16 Agustus 2021, 19:42 WIB
Kondisi politik serta perekonomian Malaysia yang terus memburuk, jadi alasan Muhyiddin Yassin mundur dari jabatannya sebagai PM Malaysia. /REUTERS/Lim Huey Teng/REUTERS

PR TASIKMALAYA – Pada Senin, 16 Agustus 2021, Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya usai menghadapi kekacauan politik selama berbulan-bulan lamanya.

Kekacauan politik yang dipicu oleh menurunnya dukungan untuk PM Muhyiddin Yassin hingga akhirnya memilih melepaskan jabatannya ini dinilai bakal membuka lembaran yang jauh lebih kacau bagi penerusnya nanti.

Setelah Muhyiddin Yassin mundur, pengganti yang tepat untuk menduduki jabatan Perdana Menteri Malaysia masih belum ditemukan.

Baca Juga: Seolah Jadi Harta Karun, Tisu Bekas Lionel Messi akan Dijual Seharga Rp14 Miliar

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuters, mundurnya Muhyiddin Yassin usai menjalani tugasnya sebagai PM Malaysia hanya selama 17 bulan saja membuatnya dikenal sebagai pemimpin dengan masa kekuasaan paling singkat.

Meski paling singkat berkuasa, tapi mantan PM Muhyiddin Yassin dinilai paling tidak becus memimpin Malaysia.

Dengan tidak berhasil meningkatkan perekonomian Malaysia yang melemah akibat pandemi Covid-19 serta makin naiknya jumlah kasus baru Covid-19 dari hari ke hari.

Baca Juga: Sudah Cair! Segera Cek Penerima BSU Ketenagakerjaan 2021, Bisa Lewat WhatsApp!

Berdasarkan laporan Reuters yang dikeluarkan Senin, 16 Agustus 2021, nilai mata uang Ringgit Malaysia jatuh selama setahun terakhir dan pasar saham pun terus mengalami kerugian.

Perekonomian Malaysia yang semakin hari semakin memburuk membuat Muhyiddin Yassin memilih melepaskan jabatan yang diberikan kepadanya dari Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta’in Billah.

Kala itu, Muhyiddin Yassin langsung ditunjuk jadi PM karena pemilu batal digelar akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tanggapi Polemik Pernikahannya dengan Alvin Faiz, Henny Rahman: Bang Zikri Sudah Tahu…

Meninggalkan kantornya setelah resmi bertugas selama 17 bulan terakhir, Muhyiddin Yassin turut serta membawa kabinetnya yang juga sudah kehilangan kepercayaan dari sebagian besar anggota parlemen Malaysia.

“Saya berharap pemerintahan baru bisa dibentuk secepatnya agar administrasi negara tidak terganggu," ucap Muhyiddin Yassin di dalam pidato pengunduran dirinya yang disiarkan melalui televisi.

"Dua bulan ke depan akan jadi masa-masa krusial karena kita sedang berharap untuk mencapai kekebalan komunitas di bulan Oktober nanti,” sambungnya.

Baca Juga: Alvin Faiz Akhirnya Pamer Foto Pernikahan dengan Henny Rahman, Netizen Ramai Beri Sindiran

Setelah Muhyiddin Yassin mundur, belum jelas siapakah yang akan menggantikan posisinya.

Sebab untuk saat ini, belum ada sosok yang cukup dipercaya sebagian besar anggota parlemen Malaysia untuk menjabat posisi perdana menteri.

Untuk sementara waktu, kekuasaan memerintah Malaysia diduga akan dikembalikan kepada United Malays National Organisation (UMNO) yang merupakan ‘partai tertua’ Malaysia.

Baca Juga: Bukan Sombong, Petisi Boikot Ayu Ting Ting Tembus hingga 126.000, Diramal Ahli Tarot karena Alasan Ini

Sejak tahun 2018 silam, UMNO kehilangan giginya karena tersandung skandal tuduhan korupsi.

Akan tetapi skandal itu hanya membuat UMNO tidak bisa maju di pemilu dan bukannya kehilangan pengaruhnya.

Sementara menurut pakar hukum dari International Islamic University of Malaysia, Nik Ahmad Kamal Nik Mahmod, ada sejumlah bakal calon perdana menteri yang saat ini diunggulkan.

Baca Juga: Selalu Perhatian kepada Aurel hingga Bawel Soal Vitamin, Ashanty: Cintanya Itu ke Anak Pasti Luar Biasa

Tokoh-tokoh yang sepertinya bakal menggantikan Muhyiddin Yassin sebagai PM Malaysia termasuk wakilnya yaitu Ismail Sabri Yaakob, ahli hukum Tengku Razaleigh Hamzah, dan mantan menteri luar negeri Hishammuddin Hussein.

Ketiga nama yang disebut semuanya berasal dari UMNO.

Pemimpin partai oposisi yaitu Anwar Ibrahim juga memiliki kemungkinan besar untuk mengisi posisi PM Malaysia yang sudah ditinggalkan Muhyiddin Yassin.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler