Di Masa Joseon Korea Seni Patung dan Dekorasi Berkembang, Berikut Penjelasan Singkatnya

2 Juli 2021, 15:20 WIB
ILUSTRASI Bendera Korea /Pixabay/HeungSoon

PR TASIKMALAYA – Di masa awal Joseon Korea, produksi patung religius secara tradisional hampir mati karena Konfusianisme menjadi agama resmi negara.

Meski begitu, Budhisme tetap hidup di kalangan istana Joseon Korea dan dianut oleh beberapa ratu, serta kelompok kecil masyarakat. Patung perunggu Budha berukuran kecil tetap dibuat.

Di masa akhir periode kekuasaan Joseon Korea, patung Budha berukuran besar tercatat tingginya hingga 7 meter, dibangun dari tanah liat dan diletakkan di pohon yang dikeramatkan.

Baca Juga: Mbak You Sempat Akui Dirinya Tidak Ahli Meramal: Tapi Ahli ...

Tubuh mereka disepuh dengan sederhana, terkesan kaku dengan jubbah longgar menyerupai bagian kulit tubuh.

Jubahnya digambarkan dalam situasi yang formal, seperti susunan yang digulung.

Patung sekular termasuk rangkaian patung batu dari pejabat militer, sipil, dan hewan didirikan di depan makam anggota kerajaan dan pejabat tinggi Joseon Korea.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 2 Juli 2021: Elsa Dilabrak Mama Rosa hingga Ancam Ricky untuk Bunuh Diri

Dari segi ukuran patung ini memiliki rentang ukuran berbeda mulai dari satu hingga lebih dari dua meter dalam tinggi.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Britannica, patung dari masa awal Joseon Korea menunjukkan bentuk tubuh bulat.

Mulai sekitar tahun 1600 Masehi, bentuk patung menjadi lebih kaku, berbentuk kotak dengan ukuran kepala melebihi biasanya, menampilkan mata menonjol dengan tulang pipi yang tinggi.

Baca Juga: Citra Kirana dan Rezky Aditya Akhirnya Muncul di Publik, Pakar Mikro Ekspresi: Sedang Menghindari Sesuatu

Beberapa patung dari akhir abad ke 18 dan awal abad 19 menunjukkan peningkatan gaya realisme yang nyata.

Walaupun berbagai macam seni dekorasi berkembang pesat di masa Joseon Korea, pembuatan porselen dan tembikar masih dianggap penting.

Salah satu jenis keramik populer dari Korea saat itu dinamai punch’ong. Gaya keramik Korea yang di Jepang dikenal dengan nama mishima.

Baca Juga: Dinasti Joseon Korea Terkenal dengan Lukisan dari Senimannya, Berikut Sejarahnya

Istilah itu merupakan singkatan dari punjang hoech’ong sagi atau dekorasi seladon mengkilap.

Dekorasi ini termasuk teknik pahatan, menggores, dan memberi gambar pola bunga dengan diisi tanah liat putih, termasuk beberapa aplikasi dari lapisan putih di bawah lapisan putih lainnya.

Teknik ini mengalami kemerosotan dibanding dengan pahatan seladon masa Koguryo yang menjadi lebih kasar dan keras di tahap akhirnya.

Baca Juga: Mantan Komut Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, Nurhasanah Resmi Ditahan

Pengrajin tembikar masa awal Joseon Korea membuat sebuah alat untuk memproduksi efek pahatan lebih cepat dan mudah.

Tanah liat putih kemudian digosokkan ke dalam titik-titik itu dan sampai sisa tanah liat itu menghilang.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Britannica

Tags

Terkini

Terpopuler