Tiongkok Sebut Pasangan Kini Bisa Miliki 3 Anak, Warga Tak Peduli: Kami Tak Punya Banyak Uang

2 Juni 2021, 15:30 WIB
Bendera Tiongkok - Para warga Negara Tiongkok justru merasa menolak dan tidak peduli dengan kebijakan pemerintah untuk melonggarkan izin 3 anak di sana. //Pixabay/glaborde7

PR TASIKMALAYA - Tiongkok sebelumnya membatasi warga negaranya untuk memliki banyak anak, namun kini pihaknya memberi kelonggaran.

Namun bukannya membuat bahagia, berita kelonggaran untum menambah jumlah anak ini malah ditanggapi biasa saja oleh warga Tiongkok.

Diketahui, Tiongkok membatasi jumlah anak dalam satu keluarga pada warga negaranya yakni karena melonjaknya biaya hidup dan perubahan pola pikir tentang keluarga.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Segera Menikah, Sahabat Mereka Ungkap Banyaknya Cobaan yang Menimpa Keduanya

Pada Senin, 31 Mei 2021 Tiongkok semakin melonggarkan kontrol keluarga berencana yang ketat, dan kini memungkinkan pasangan keluarga di sana untuk memiliki tiga anak.

Tetapi para ahli memperingatkan biaya tinggi, ruang terbatas, dan norma sosial yang dibentuk oleh pembatasan ukuran keluarga selama beberapa dekade akan menghambat upaya untuk meningkatkan 1,41 miliar penduduk Tiongkok.

"Banyak wanita di sekitar saya sangat jijik dengan gagasan memiliki anak," kata mahasiswa master berusia 22 tahun Yan Jiaqi di Beijing, dikutip dari Japan Today. 

Baca Juga: Tak Minta Barang Tertentu untuk Seserahan, Lesti Kejora: yang Penting Ikhlas

"Jadi jangan bicara tentang memiliki tiga," katanya.

Pada tahun 2016, Tiongkok melonggarkan "kebijakan satu anak" yang kemudian memungkinkan pasangan untuk memiliki dua anak karena kekhawatiran meningkat atas tenaga kerja yang menua dan stagnasi ekonomi.

Pelonggaran terbaru kini adalah bagian dari upaya yang semakin putus asa untuk menggerakkan ledakan demografis sebelum pertumbuhan Tiongkok yang luar biasa terhambat oleh tagihan perawatan kesehatan dan pensiun untuk ratusan juta orang tua.

Baca Juga: Mengaku Sudah Lakukan Prosesi Lamaran dengan Rizky Billar, Lesti Kejora: Baru Keluarga Inti Saja

Agar kepemimpinan Komunis negara itu berhasil, ia harus membujuk orang-orang seperti Yang Shengyi, seorang ayah dua anak berusia 29 tahun, untuk memiliki satu anak lagi.

Saat mengunjungi toko mainan Beijing bersama keluarganya, Yang mengatakan dua anak laki-lakinya sudah lebih dari cukup dalam persaingan ketat Ibu Kota Tiongkok.

"Kami tidak punya banyak uang dan tidak ada cukup ruang di rumah, jadi saya rasa tidak ada alasan untuk memiliki anak ketiga," katanya kepada AFP.

Baca Juga: Mengaku Sudah Lakukan Prosesi Lamaran dengan Rizky Billar, Lesti Kejora: Baru Keluarga Inti Saja

"Ketika anak kedua kami lahir, tiba-tiba hanya ada setengah dari segalanya, dan di mana kami awalnya dapat memberikan setiap anak 100 persen, kami sekarang hanya dapat memberikan 50 persen," tambahnya. 

Bagi yang lain, pemikiran untuk memiliki anak sama sekali atau bahkan pernikahan tidak masuk akal, karena kehidupan perkotaan mengambil korban jam kerja yang panjang, perumahan yang mahal, dan jenjang pendidikan yang layak.

Orang-orang muda saat ini mungkin tidak memiliki pemikiran untuk membawa nama keluarga, dan merasa bahwa kualitas hidup mereka sendiri lebih penting.

Baca Juga: Mengaku Sudah Lakukan Prosesi Lamaran dengan Rizky Billar, Lesti Kejora: Baru Keluarga Inti Saja

Sikap yang semakin meluas ini telah membuat khawatir para pemimpin Tiongkok, mendorong kebijakan pelonggaran program kleuarga berencana.

Tetapi janji yang tidak jelas untuk mendukung pasangan dan khususnya wanita dengan keseimbangan kehidupan kerja jika mereka memiliki lebih banyak anak tidak membuat teman cepat di media sosial Tiongkok.

Sebaliknya, kebijakan baru tersebut memicu cemoohan di kalangan anak muda Tiongkok yang sudah berjuang dengan persaingan tempat kerja yang ketat dan tekanan untuk mendukung orang tua lanjut usia tanpa saudara kandung untuk berbagi biaya, berkat dekrit "satu anak".

Pengguna media sosial mengedarkan meme yang memperjelas gagasan memiliki anak termasuk gambar tempat tidur susun tiga tingkat dengan harga diskon dan merayakan kebebasan finansial relatif tanpa anak.

Baca Juga: Undang Bambang Soesatyo ke Acaranya, Andre Taulany Ditanyai tentang Pancasila!

Yang lain membuat lelucon cabul tentang meningkatkan pertumbuhan penduduk.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today

Tags

Terkini

Terpopuler