AS Berpotensi Jual Senjata ke Israel Senilai Rp 10,4 Triliun!

18 Mei 2021, 20:41 WIB
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyetujui potensi penjualan senjata ke Israel senilai Rp 10,4 Triliun. //Reuters

PR TASIKMALAYA – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyetujui potensi penjualan senjata ke Israel senilai 735 juta dollar AS atau setara Rp 10,4 Triliun. 

Anggota Kongres AS sendiri diharapkan oleh pihak eksekutif agar tidak menolak rencana penjualan senjata ke Israel tersebut, meski sedang terjadi kekerasan dengan Palestina.

Tiga orang yang merupakan lingkaran dalam Kongres AS menyatakan bahwa pihaknya resmi diberitahu tentang rencana penjualan komersial senjata ke Israel tersebut pada, 5 Mei 2021.

Baca Juga: Dikonfirmasi Layak Tayang oleh KBS, Lagu Butter Milik BTS Rupanya Digarap RM Lho!

Disitat Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Selasa, 18 Mei 2021 rencana tersebut merupakan bagian dari proses peninjauan reguler sebelum persetujuan penjualan senjata ke pihak asing secara besar-besaran bisa dilanjutkan.

Rencana penjualan senjata dari AS ke Israel itu sendiri pertama kali diberitakan oleh media setempat, Washington Post.

Kongres AS diberitahu tentang rencana penjualan senjata tersebut pada bulan April, sebagai bagian dari proses pengecekan nonformal normal sebelum ada pemberitahuan resmi pada 5 Mei.

Baca Juga: Panjang Jari Tangan Ungkap Kepribadian dan Karir yang Cocok, Cek Faktanya di Sini!

Di bawah aturan perundang-undangan di AS, pemberitahuan resmi membuka ‘jendela’, kemungkinan Kongres menolak rencana eksekutif tersebut.

Namun, pihak tertentu berharap tidak ada penolakan dari Kongres AS terhadap rencana itu.

Penjualan dari Joint Direct Attack Munitions atau disingkat JDAMs yang dibuat perusahaan Boeing Co (BA.N) memang rutin dilakukan.

Baca Juga: Syuting di Kota Malang Naik Private Jet Milik Juragan 99, Raffi Ahmad: Ini Pesawat Baru Harganya Sih Gokil

Hal ini sudah berlangsung sebelum terjadinya kekerasan yang dimulai pekan lalu antara Israel dan Palestina.

Saat itu tidak ada keberatan dari pemimpin partai mayoritas di Kongres AS, Republik maupun Demokrat terkait rencana penjualan senjata ke Israel tersebut.

Saat dimintai keterangan, Juru Bicara Sekretariat Negara AS mencatat, lembaga itu dibatasi oleh UU dan aturan federal dari memberikan komentar maupun konfirmasi mengenai aktivitas lisensi berkaitan dengan penjualan komersil seperti perjanjian JDAMs.

Baca Juga: Digosipkan Tengah Didekati Gading Marten, Anya Geraldine Hapus Foto yang Dikomentari Sang Aktor

“Kami tetap merasa prihatin mengenai kekerasan yang terjadi saat ini, dan berupaya mencapai ketenangan yang berjangka panjang,” kata Juru Bicara Setneg AS.

Dukungan kuat bagi Israel adalah nilai inti dari masing-masing anggota Kongres AS yang berasal dari partai Republik maupun Demokrat.

Meski ada juga ketidaksetujuan dari beberapa anggota partai Demokat yang menyerukan tindakan lebih keras harus diambil terhadap pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Badai Siklon Terparah Sepanjang Sejarah India, Angin Topan Tauktae menghantam Gujarat

UU AS sendiri memberikan hak untuk Kongres menolak rencana penjualan senjata.

Namun, dalam kasus kali ini nampaknya mustahil hal itu terjadi.

Karena, Israel adalah salah satu dari segelintir negara yang persetujuan dalam bidang militernya dipercepat di sana.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler