Diduga Terjadi Penularan Corona Virus dari Manusia ke Kucing, Simak Penjelasan Peneliti Inggris Berikut

27 April 2021, 14:10 WIB
Penelitian mengatakan adanya penularan corona virus dari manusia ke kucing di Inggris. /Pexels/Tranmautritam/

PR TASIKMALAYA – Dua kasus penularan corona virus dari manusia ke kucing telah diidentifikasi oleh para peneliti.

Peneliti dari Universitas Glasgow menemukan bahwa penularan corona virus ke kucing telah terjadi di Inggris.

Gejala corona virus yang terlihat di kucing sama persis seperti gejala umum pada manusia yaitu gangguan pernapasan.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sentil Jokowi: Harusnya Bisa Naikan 2 sampai 4 level dari Pangkat Mereka

Dilansir Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari laman South China Morning Post (SCMP) pada Selasa, 27 April 2021, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Veterinary Record ini membuktikan tidak adanya penularan dari kucing, anjing, atau jenis peliharaan lainnya kepada si pemilik.

Sebaliknya, penularan coronavirus justru malah terjadi dari manusia kepada hewan peliharaannya terutama kucing yang sudah dikonfirmasi kasus penularannya oleh para peneliti di Inggris.

Hewan peliharaan yang sudah terinfeksi coronavirus, menurut para peneliti tetap harus dipantau terus.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Alat Tes Covid-19 Bisa Reaktif Saat Ditetesi Air Keran?

Bukan sekedar memantau kesehatan si hewan saja tetapi juga kemungkinan terjadinya penularan lanjutan ke hewan lainnya atau lebih parahnya lagi, terjadi penularan kepada manusia.

Profesor Margaret Hosie dari MRC-Pusat Penelitian Virus Universitas Glasgow mengatakan bahwa temuan infeksi coronavirus dari manusia ke kucing yang terjadi di Inggris telah membuktikan kalau dunia harus bersiap-siap akan serangan infeksi Sars-CoV-2 di antara hewan.

“Penting untuk memahami apakah hewan memegang peranan penting dalam penularan coronavirus,” ucap Profesor Margaret Hosie.

Baca Juga: Kapten Vincent Diselingkuhi, Novita Condro Bongkar Kelakuan Sang Suami: Dicaci Maki, Dibentak, Dimarahin!

Sementara itu, kucing pertama yang diketahui telah terinfeksi coronavirus dari pemiliknya merupakan kucing betina jenis Ragdoll berusia empat bulan.

Tidak dilakukan pengujian terhadap si pemilik dan kucingnya, apakah mereka benar-benar telah tertular Sars-CoV-2 atau tidak.

Akan tetapi keduanya menunjukkan gejala gangguan pernapasan.

Baca Juga: Duka Keluarga Korban KRI Nanggala 402, 'Mereka adalah Sosok Panutan dan Orang yang Hebat'

Di bulan April 2020, kucing itu dibawa ke klinik hewan dengan kondisi gangguan pernapasan yang makin parah hingga akhirnya terpaksa disuntik mati.

Setelah dilakukan otopsi, terlihat bahwa si kucing mengalami gangguan pernapasan lantaran paru-parunya terendam air alias mengalami pneumonia parah.

Ditemukan juga tanda-tanda infeksi Sars-CoV-2.

Baca Juga: Oma Nathalie Holscher Ungkap Rumah Tangga sang Cucu dengan Sule: Cekcok Besar Terjadi Sejak Bulan Madu

Kucing kedua juga betina, Siamese, dan berusia enam tahun serta tinggal dengan pemiliknya yang terbukti positif Covid-19.

Kucing tersebut dibawa ke klinik hewan dalam keadaan ingusan parah dan mengalami konjungtivitis (mata merah, gatal, berair).

Beruntung, gejala Covid-19 yang dialami kucing kedua tidaklah parah dan akhirnya kucing tersebut berhasil diselamatkan.

Baca Juga: Jokowi Naikkan Pangkat 53 Awak KRI Nanggala 402, Susi Pudjiastuti: Harusnya Tidak Satu Tingkat

Dari kedua kasus di atas, peneliti yakin kalau manusia selama ini terlalu meremehkan penularan coronavirus dari manusia ke hewan.

Terbukti dari tes Covid-19 untuk hewan yang sangat langka ditemukan.

Hingga saat ini, belum jelas apakah Covid-19 dari kucing bisa ditularkan ke hewan lainnya atau malah ditularkan kembali kepada manusia.

Baca Juga: Dwi Andhika Blak-Blakan Bongkar Kisah Hidupnya, Mulai dari Mencoba Bunuh Diri hingga Ditanya Kapan Nikah

Sejak pandemi Covid-19 pertama kali dilaporkan pada akhir tahun 2019 lalu, sudah banyak laporan dari seluruh dunia tentang kucing yang positif Covid-19.

Beberapa laporan kucing yang positif Covid-19 dan diduga tertular dari pemiliknya ini, berasal dari Hong Kong, Belgia, Amerika Serikat, Prancis, dan Spanyol.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: SCMP

Tags

Terkini

Terpopuler