Kasus Covid-19 di India Terus Melonjak, Rumah Sakit hingga Krematorium Kewalahan

26 April 2021, 09:00 WIB
Kasus Covid-19 melonjak di India yang membuatnya terjadi tsunami Covid-19 dan penuhnya rumah sakit hingga krematorium.* /Reuters/ Adnan Abidi

PR TASIKMALAYA - Lonjakan besar dari infeksi Covid-19 India telah membanjiri fasilitas kremasi untuk upacara terakhir yang harus dilakukan secara massal.

Dilansir Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari New York Post, beberapa cerobong asap terbakar sekaligus di tempat kremasi yang berlokasi di luar Mumbai.

Jumlah kasus di seluruh negeri telah mencapai 1,3 miliar, dan pada Sabtu, 24 April 2021 meningkat sebanyak 346.785 hanya dalam semalam saja.

Baca Juga: Persib Bandung Menjadi Runner Up Piala Menpora 2021 Usai Kalah dari Persija Jakarta

Menurut Kementerian Kesehatan setempat, kasus yang terjadi sebanyak 16,6 juta dan 189,544 kematian.

Kematian yang terjadi akibat virus Covid-19 meningkat sebanyak 2.624 dalam waktu 24 jam saja.

Krematorium diseluruh Delhi mengatakan seluruh krematorium sudah penuh karena adanya upacara kremasi massal.

Baca Juga: Kode Redeem GI Senin 26 April 2021 Spesial untuk Pencinta Game Genshin Impact dan Dapatkan Hadiahnya Gratis!

"Setiap rumah sakit telah kehabisan oksigen. Kami kehabisan," ujar Dr. Sudhanshu Bankata, Direktur Eksekutif Rumah Sakit Batra.

Rumah sakit Batra adalah sebuah rumah sakit terkemuka di Ibu Kota India, ia mengatakannya pada saluran Televisi New Delhi.

Setidaknya 20 pasien Covid-19 di unit perawatan kritis rumah sakit New Delhi meninggal pada Jumat, 23 April 2021 karena tekanan oksigen yang rendah, dan berita tersebut dikabarkan Indian Express yang dilaporkan pada Sabtu, 24 April 2021.

Baca Juga: Dipercaya Baik untuk Kesehatan, Inilah 5 Bahan Rempah-rempah yang Mampu Atasi Masalah Pencernaan

Pengadilan tinggi di New Delhi, Sabtu, 24 April 2021 memperingatkan bahwa pihaknya akan menghukum siapa saja yang mencoba menghalangi pengiriman pasokan oksigen darurat di tengah bukti bahwa beberapa otoritas lokal mengalihkannya ke rumah sakit di wilayah mereka.

Dalam tragedi lain, 13 pasien Covid-19 tewas setelah kebakaran Jumat pagi di rumah sakit tempat mereka dirawat.

Dr. Shahid Jameel, seorang ahli virus dan Direktur Biosains di Universitas Ashoka dekat Delhi, mengatakan kepada The Sunday Times di London bahwa puncak gelombang ini masih dua minggu lagi dan kasusnya bisa mencapai setengah juta per harinya.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari ini 26 April 2021: Nino Tahu Elsa ke Hotel dengan Ricky, Reyna Anak Nino

Dia mengatakan situasi perawatan kesehatan sangat mengerikan, dua atau tiga pasien mungkin berbagi tempat tidur yang sama di rumah sakit pemerintah.

"Saya belum pernah melihat yang seperti ini," katanya.

India memberlakukan pengucian ketat tahun lalu ketika pandemi dimulai, tetapi Perdana Menteri Narendra Modi telah menolak pembatasan baru.

Baca Juga: Tanggapi Performa Liverpool, Coach Justin Sebut Mereka Seharusnya Kalah dari Newcastle United

Dalam menghadapi kasus yang meningkat, ia memang pernah memberitahu orang India untuk menghindari Sungai Gangga setelah jutaan peziarah mandi bersama di air suci bulan lalu yang menjadikannya penyebar virus super.

"Saya mengatakan pada bulan Februari bahwa Covid tidak pergi ke mana pun dan tsunami akan menghantam kami jika tindakan mendesak tidak diambil," kata Abdul Fathahudeen, pakar perawatan kritis di gugus tugas Covid-19 negara bagian Kerala kepada The Sunday Times di London.

"Rasa normal yang palsu telah merayap masuk pada semua orang, termasuk orang dan pejabat. Tidak mengambil tindakan untuk mengehentikan gelombang kedua. Sayangnya, tsunami memang telah melanda kami sekarang," imbuhnya.

Baca Juga: Kembali Buka Suara Perihal Rumah Tangganya, Nathalie Holscher: Jangan Bikin Makin Memperkeruh, Kasian Aku

Negara tersebut hanya memberikan 130 juta suntikan vaksin, dengan kurang dari 1,5 persen penerima menerima dua dosis.

Beberapa ilmuwan percaya bahwa varian virus Corona Inggris, yang membantu menyebarkan gelombang kedua kasus di Amerika Serikat, yang mungkin juga menjadi penyebab di India.

Ada juga varian virus India yang mengalami dua mutasi, yang masing-masing berpotensi memungkinkan virus menghindari antibodi.

Baca Juga: 5 Cara Terbaik Menyatukan Hubungan dengan Pasangan yang Menjauh dari Anda

The Sunday Times melaporkan mengatakan bahwa sejauh ini belum ada bukti bahwa varian virus itu benar-benar melakukannya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler