PR TASIKMALAYA - Inggris mulai menggunakan vaksin Covid-19 Moderna pada Rabu, 7 April 2021 di Wales.
Vaksin Moderna ini digunakan karena krisis pasokan yang disebabkan oleh masalah manufaktur di AstraZeneca.
Inggris mengalami lonjakan dalam vaksinasi penduduknya dibandingkan negara Eropa lainnya, dengan hampir setengah dari jumlah penduduknya menerima dosis pertama.
Baca Juga: Geram Disebut Tak Beri Nafkah, Hotma Sitompul: Saya Kirim Ratusan Juta Setiap Bulan
Tetapi masalah pasokan dari Oxford-AstraZeneca telah memperlambatnya dalam beberapa hari terakhir.
Inggris mendistribusikan hampir 96.000 suntikan pada Minggu dan lebih dari 105.000 pada Senin, jumlah terendah sejak pemerintah mulai menerbitkan angka harian pada bulan Januari.
Seorang juru bicara Perdana Menteri, Boris Johnson mengatakan bahwa dia tidak akan menjelaskan secara rinci tentang jadwal pasokan dan pengiriman.
Tetapi, negara tetap berada di jalur yang tepat untuk memberikan dosis pertama kepada semua orang dewasa pada akhir Juli 2021.
Baca Juga: OJK Tetapkan Jawa Tengah Provinsi Terbaik Penggerak Akses Keuangan, Ganjar Pranowo Dapat 3 Piala
Peluncuran tersebut akan didukung oleh penambahan suntikan Moderna dan vaksin ini sudah digunakan di Amerika Serikat dan sebagian negara di Eropa.
Ini menjadi vaksin ketiga yang digunakan di Inggris setelah AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech.
Elle Taylor, mengatakan dia senang menjadi orang pertama di Inggris yang menerima suntikan Moderna di Carmarthen, Wales.
"Saya adalah pengasuh nenek saya yang tidak dibayar, jadi sangat penting bagi saya untuk mendapatkannya, jadi saya bisa merawatnya dengan baik dan aman," katanya sebagaimana dikutip Tasikmalaya.pikiran-rakyat.com dari Reuters.
Baca Juga: Soroti Soal Royalti Lagu di Kafe, Habib Husein Ja'far: Putar Ceramah Youtube Saya Saja
Moderna menggunakan teknologi mRNA yang sama dengan suntikan Pfizer, tetapi dapat disimpan pada suhu lemari es normal tidak seperti vaksin saingannya di AS, yang harus disimpan dan dikirim pada suhu sangat rendah.
Inggris telah memvaksinasi 31,6 juta orang dengan dosis pertama vaksin Covid-19 dan memberikan 5,5 juta dosis kedua.
Dalam beberapa minggu terakhir, kasus Covid-19, rawat inap, dan kematian semuanya menurun.***