Mengambil Sumpah di Atas Al-Qur'an, Samia Suluhu Hassan Jadi Presiden Wanita Pertama di Tanzania

22 Maret 2021, 12:00 WIB
Samia Suluhu Hassan, Presiden Wanita Pertama Tanzania.* /Instagram.com/@samia_suluhu_hassan

PR TASIKMALAYA- Pada Jumat, 19 Maret 2021, Samia Suluhu Hassan dilantik sebagai Presiden Tanzania, negara yang terletak di wilayah Afrika Timur.

Diketahui, Samia Suluhu Hassan yang dilantik di State House di ibukota komersial Dar es Salaam itu menjadi Presiden wanita pertama di Tanzania.

Pada upacara pelantikannya itu, Samia Suluhu Hassan mengambil sumpah jabatannya sebagai Presiden Tanzania di atas Al-Qur'an.

Baca Juga: Bingung pada Petinggi yang Tak Mampu Tolak Tawaran Impor Beras, Sudjiwo Tedjo Singgung Sosok ‘Godfather’

Pada kesempatan tersebut, Samia Suluhu Hassan juga menuturkan bahwa Tanzania harus bisa bersatu dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Lebih lanjut, Presiden pertama wanita itu meminta warganya untuk menghindari saling tuduh setelah kematian mantan Presiden Tanzania sebelumnya, John Magufuli yang skeptis terhadap Covid-19.

Pada pidato pelantikannya sebagai Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassa meminta negeranya itu untuk dapat melihat jauh ke depan dan menyambutnya dengan penuh keyakinan dan harapan.

Baca Juga: Pemerintah Prancis Terbitkan Larangan Penyembelihan Daging Halal, Komunitas Muslim akan Ajukan Proses Hukum

Sebagaimana diberitakan Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Ambil Sumpah Jabatan di Atas Al-Qur'an, Presiden Pertama Wanita Tanzania: Saatnya Kubur Perbedaan", Samia Suluhu Hassan adalah kepala negara wanita pertama di negara berpenduduk 58 juta.

Wakil presiden sejak 2015, Samia memberikan pidato singkat dengan nuansa yang masih berkabung setelah dia dilantik.

"Inilah saatnya mengubur perbedaan kita, dan menjadi satu bangsa," ucap Samia Suluhu Hassan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 21 Maret 2021.

Baca Juga: Soal ‘Rahim Ibu Bukan Tempat Lahirkan Koruptor’, Ferdinand Hutahaean: Itu Pernyataan Anies Baswedan

"Ini bukan waktunya untuk menuduh, tapi ini adalah waktu untuk berpegangan tangan dan bergerak maju bersama," sambungnya.

Pernyataan tersebut muncul agar menghilangkan suasana ketidakpastian nasional yang berkembang setelah Magufuli, yang dikritik oleh lawannya sebagai tokoh yang memecah belah dan otoriter, menghilang dari pandangan publik selama 18 hari sebelum kematiannya diumumkan.

Ketidakhadirannya dari kehidupan nasional menimbulkan spekulasi bahwa dia sakit kritis akibat Covid-19.

Baca Juga: Innalillahi, Mantan Menteri Susi Pudjiastuti Sampaikan Kabar Duka: Selamat Jalan!

Namun, Samia Suluhu Hassan membantah hal tersebut dan mengabarkan bahwa Magufuli meninggal akibat penyakit jantung.

"Magufuli meninggal karena penyakit jantung," kata Samia Suluhu Hassan saat mengumumkan kematiannya pada Rabu.

Di antara tantangan pertama yang dihadapi Samia Saluhu Hassan adalah keputusan apakah akan membeli vaksin Covid-19.

Baca Juga: LIVE STREAMING Dewa Kipas vs WGM Irene Sukandar, Deddy Corbuzier Siapkan Hadiah Rp 300 Juta

Meski di bawah pemerintahan sebelumnya, pemerintah telah mengatakan tidak akan mendatangkan vaksin apa pun sampai para ahli di negara itu telah memeriksanya.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan ucapan selamat kepada Samia dan mengatakan dia berharap dapat bekerja dengannya untuk menjaga orang-orang tetap aman dari Covid-19.

Tanzania berhenti melaporkan data Covid-19 pada Mei tahun lalu, yang sempat membuat WHO resah.

Baca Juga: Piala Menpora Bergulir, Kemnaker Jelaskan Soal Aturan Pelatih dan Pemain Asing di Indonesia

Para pengamat mengatakan bahwa Samia Saluhu Hassan juga akan memiliki tugas untuk memulihkan negara yang terpolarisasi selama Magufuli menjabat.

Selain itu Samia Suluhu Hassan mungkin akan menghadapi tantangan saat membangun basis politik untuk memerintah.

Hal ini mengingat faksi-faksi yang bersaing dan berkuasa di partainya berdesak-desakan untuk mendapatkan keunggulan setelah Magufuli memusatkan kekuasaan di sekitar dirinya.***(Ade cahyana/Bekasi.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler