Pasca Guncangan Gempa 7,2 Skala Richter, Badan Meteorologi Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami

20 Maret 2021, 20:38 WIB
Ilustrasi gempa bumi. /pixabay.com/Tumisu

PR TASIKMALAYA - Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan tsunami pada Sabtu, 20 Maret 2021.

Peringatan itu disampaikan oleh Badan Meteorologi Jepang (JMA) setelah terjadinya gempa berkekuatan 7,2 skala richter yang melanda pantai timur laut Jepang.

Dikutip Tasikmalaya.Pikiran-rakyat.com dari Channel News Asia, gempa yang melanda Jepang itu terjadi pada pukul 6.09 malam waktu setempat.

Baca Juga: Jonas Rivanno Ulang Tahun, Asmirandah Tulis Kata-kata Manis: Betapa Bersyukurnya Kami Memilikimu

Lokasi tepatnya berada di perairan Pasifik di lepas wilayah Miyagi dengan kedalaman 60 km.

JMA mengeluarkan peringatan untuk gelombang tsunami sekitar satu meter. Dinas Geologi AS menyebutkan gempa tersebut berkekuatan 7.0.

Reporter NHK menunjukkan rekaman dari dalam biro Sendai yang menunjukkan sebuah plakat yang digantung di langit-langit bergetar selama sekitar 30 detik setelah gempa.

Baca Juga: M Qodari Dukung Jokowi Prabowo Maju Pilpres 2024, Bang Arief: Kalau Mau Bikin Sensasi, Ya Dipikir-pikir Lagi

Gempa bisa dirasakan di Tokyo sekitar 400 km sebelah selatan dari pusat gempa. NHK memperingatkan warga yang di Jepang agar tidak pergi kemanapun di dekat pantai.

"Saya teringat kejadian 10 tahun lalu," kata seorang pria di kota Ishinomaki kepada reporter NHK saat dia melarikan diri ke sebuah taman di atas bukit.

Tidak ada laporan kerusakan, menurut Takashi Yokota. Seorang pegawai kantor manajemen bencana Prefektur Miyagi.

Baca Juga: Mudah Didapat dan Murah! 5 Makanan Ini Mampu Pertajam Penglihatan dan Meredakan Mata Kering

"Kami belum menerima laporan langsung tentang kerusakan setelah gempa bumi dan peringatan tsunami. Tapi kami masih mengumpulkan informasi," katanya kepada AFP.

"Guncangannya sangat parah dan lama. Bahkan lebih lama dari gempa bulan lalu, tapi setidaknya bangunan di sini baik-baik saja," kata Shizue Onodera kepada NHK dari toko tempat dia bekerja di kota Ishinomaki.

Bagian dari Prefektur timur laut Jepang, Miyagi, dilanda pemadaman listrik setelah gempa bumi, kata Tohoku Electric Power.

Baca Juga: Tidak Gentar di Training Match Kedua, Persib Berhasil Menekuk Tim Porda Kota Bandung 5-0

Sekitar 200 rumah di kota Kurihara di Miyagi kehilangan aliran listrik karena gempa tersebut, kata kementerian perdagangan dan industri Jepang.

Otoritas Pengaturan Nuklir mengatakan tidak ada laporan kelainan di fasilitas nuklir daerah itu, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh, pembangkit nuklir Onagawa dan berbagai fasilitas yang lebih kecil serta reaktor nuklir eksperimental.

Peringatan gempa dan tsunami datang tidak lama setelah Jepang menandai 10 tahun sejak gempa bumi berkekuatan 9.0 skala Richter pada 11 Maret 2011, yang memicu tsunami di Fukushima.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Sebut AHY Bau Kencur, Andi Arief: Doakan Saja Diangkat Jokowi Jadi Direksi PLN

Jepang terletak di ‘ring of fire’ Pasifik, busur aktivitas seismik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

Negara ini sering dilanda gempa dan memiliki peraturan konstruksi yang ketat yang dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat menahan getaran yang kuat.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler