Peringati Demonstrasi 2018, Museum London Akan Pasang Balon Donald Trump Versi Bayi

19 Januari 2021, 20:20 WIB
Balon besar mirip wajah Donald Trump /Unsplash/Dave Lowe via Twitter.com/@ianvisits/

PR TASIKMALAYA – Museum of London, Inggris, akan segera memasang balon sebagai bentuk pengakuan terhadap kepresidenan Donald Trump dan kontroversi yang menyertainya. 

Dikutip dari CBS News oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, balon Donald Trump dalam bentuk bayi ini dinamai The Trump Baby. Balon tersebut merupakan ciptaan seniman asal Inggris, Matthew Bonner, pada tahun 2018.

Pihak Museum of London menyebutkan bahwa balon The Trump Baby pertama kali diterbangkan di atas Parliament Square di London saat demonstrasi tahun 2018 yang memprotes kunjungan Donald Trump ke Inggris.

 Baca Juga: Kritik Muannas Alaidid soal Mbak You, Arief Poyuono: Jangan Tambah Kisruh dan Panas

Penerbangan pertama balon telah itu disetujui oleh Walikota London, Sadiq Khan, setelah lebih dari 10.000 orang menandatangani petisi.

Balon itu telah muncul di banyak demonstrasi di seluruh dunia, termasuk di Florida pada tahun 2019 ketika Trump mengadakan rapat umum setelah mengalihkan tempat tinggalnya dari New York ke Sunshine State.

Sejak tahun 2019, Museum of London berharap untuk dapat memiliki balon tersebut, yang terlihat seperti versi kartun dari Donald Trump yang mengenakan popok dan sedang cemberut.

 Baca Juga: Makalah Komjen Listyo Sigit Diserahkan kepada DPR Hari Ini, Komisi III: Bahan untuk Uji Kelayakan

"Setelah berkeliling dunia, balon udara Trump Baby akan menuju ke tempat peristirahatan terakhirnya, Museum of London,” kata pihak museum saat jumpa pers.

“Di mana dia akan dirawat dan akan ditampilkan di lokasi baru museum di West Smithfield di waktu yang akan datang,” tambahnya.

The Trump Baby akan ditampilkan bersama koleksi museum yang bertemakan demonstrasi.

 Baca Juga: PDIP Rotasi Ribka Tjiptaning, dr. Tirta: Selamat Bekerja ya Bu

"Kami berharap keberadaan balon bayi di museum dapat menjadi pengingat ketika London melawan Trump,” ungkap tim pengelola balon Donald Trump.

“Serta menjadi pendorong bagi mereka yang melihatnya untuk terus berusaha menentang politik kebencian," imbuhnya.

"Yang terpenting, kami berharap Trump Baby dapat menjadi sebagai pengingat terhadap perlawanan politik yang terjadi selama masa Trump menjabat," kata anggota tim tersebut.

 Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang Hancur: Penanganan Sedang Berjalan

Sebagaimana yang telah dikabarkan, masa kepresidenan Donald Trump telah berakhir pada hari Rabu, 20 Januari 2021.

Pada tanggal tersebut, mantan Wakil Presiden Joe Biden dilantik sebagai presiden dan mantan Senator Kamala Harris dilantik sebagai wakil presiden.

Berakhirnya masa jabatan Donald Trump ditandai dengan pemakzulan kedua setelah ia menghasut pemberontakan di Capitol AS.

 Baca Juga: Zulkifli Hasan Tiba-tiba Sampaikan Kabar Duka: Kita Doakan Allah Terima Seluruh Amal Baiknya

Akibat insiden tersebut, lima orang tewas. Namun di sisi lain, Trump menjadi satu-satunya presiden yang dimakzulkan hingga dua kali.

Pemakzulan tersebut terjadi dalam teguran bipartisan yang disetujui dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: CBS News

Tags

Terkini

Terpopuler