Tunjuk Perempuan Keturunan Palestina Jadi Staf, Joe Biden: Warga Ingin Pemerintahan Segera Bekerja

26 November 2020, 09:43 WIB
Presiden Amerika Serikat terpilih dari Partai Demokrat, Joe Biden. / /Instagram.com/@joebiden/

PR TASIKMALAYA – Mengejutkan, Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih menunjuk Reema Dodinher wanita keturunan Palestina sebagai staf Gedung Putih.

Tercatat dalam sejarah, Reema merupakan orang pertama Palestina yang menduduki jabatan di gedung putih.

Joe Biden mengamanahkan Reema sebagai Wakil Direktur Urusan Hukum Gedung Putih. Kini, Reema bekerja sebagai staf di Kongres AS yang berada di Capital Hill.

Baca Juga: Baru Saja Berulang Tahun ke-60, Ini Penyebab Diego Maradona Meninggal Dunia

“Penduduk Amerika sangat ingin melihat pemerintahan segera bekerja, dan penunjukan hari ini membantu mewujudkan agenda kami yakni memastikan seluruh warga AS mendapat kesempatan yang sama,” ujar Biden seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News pada Kamis 26 November 2020.

Sebelumnya, Biden mengangkat Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri. Lalu menunjuk Linda Thomas-Greenfield sebagai Duta Besar AS untuk PBB.

Biden bahkan mengangkat imigran kelahiran Kuba untuk menjabat sebagai Kepala Kementerian Keamanan Dalam Negeri, Alejandro Mayorkas.

Selain itu, Avril haines ditunjuk oleh Biden untuk menduduki jabatan sebagai Direktur Intelijen Nasional. Lebih lanjut, Jake Sullivan ditunjuk Biden untuk menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional.

Baca Juga: Legenda Tangan Tuhan, Diego Maradona Meninggal Dunia di Usia 60 Tahun

Berdasarkan analisis praktisi dan pengamat, terpilihnya Joe Biden dan Kamala Harris sebagai presiden dan wakil presiden Amerika Serikat, diharapkan dapat menjadikan AS sebagai negara penengah yang adil atas konflik yang terjadi di Palestina.

“Harapannya, AS dapat kembali mendukung solusi dua negara sehingga akhirnya rancangan perjanjian abad ini yang diusulkan Presiden Donald Trump tidak lagi relevan,” ujar Andy Rachmianto selaku mantan Duta Besar Indonesia untuk Yordania seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Pendapat senada dilontarkan oleh Prof. Azyumardi Azra selaku mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Kita tentunya berharap pada presiden AS yang baru terpilih. Kita berharap (Biden-red) dapat menawarkan pendekatan yang lebih imbang dan adil terhadap Palestina serta rakyat Palestina, mengingat usulan yang ditawarkan Trump membuat situasi jadi memburuk,” jelasnya.

Sebelumnya, Trump mengusulkan akan adanya rencana perjanjian damai yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina.

Baca Juga: Bentuk Perlindungan Negara pada Perempuan, Bamsoet Dukung Pengesahan RUU PKS

Namun, usulan Trump tersebut ditolak Palestina karena dinilai isi dari perjanjian tersebut hanya menguntungkan bagi pihak Israel saja.***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: PMJ News ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler